JAKARTA (Arrahmah.com) – Pengurus Pusat (PP) Syabab Hidayatullah menggelar aksi kepedulian penggalangan dana atas tragedi mengerikan menimpa masyarakat di Suriah (Syria). Dalam aksinya, organisasasi kepemudaan ini menjalin sinergi dengan perkumpulan swadaya masyarakat, Sahabat Suriah.
Sekretaris Jenderal PP Syabab Hidayatullah, Soehardi Soekiman, dalam keterangannya di Jakarta, Ahad (8/5/2016), mengatakan, warga Aleppo, Suriah, hingga saat kini masih dalam ketercekaman yang dibayang-bayangi kematian yang bisa terjadi kapan saja. Bahkan ratusan nyawa telah menjadi korban kebiadaban dari sebuah otoritarianisme rezim represif.
“Perlu aksi nyata untuk turut menghentikan krisis berkepanjangan ini sehingga mengecam saja tidak cukup. Hati kita hancur menyaksikan ratusan nyawa tak berdosa lenyap bertumbangan seperti disiarkan media. Rasa kemanusiaan kita benar-benar dicabik-cabik,” kata Soehardi di sela aksi.
Suhardi menyebutkan, selama sembilan hari, sejak 22 April 2016, rezim Suriah yang dikendalikan oleh Basyar Al-Asad didukung oleh Iran dan Rusia, lakukan lebih dari 260 serangan udara, 110 artileri, 18 peluru kendali, 68 bom, membantai lebih dari 200 warga, serta lukai ratusan lainnya. Data yang dikemukakannya tersebut sebagaimana laporan satuan tugas kedaruratan warga, Syria Civil Defence, yang dikenal secara internasional bertugas menolong korban-korban serangan militer yang sudah berlangsung selama lebih dari lima tahun.
Akibat gempuran dan agresi militer itu, untuk pertama kalinya dalam kurun lebih dari 1 milenium (1000 tahun), masjid-masjid Aleppo tidak melakukan solat Jum’at pada 29 April 2016. Demikian dilaporkan kantor-kantor berita diantaranyaAsy-Syarqul Awsath.
Aleppo Media Center, sebuah kantor berita yang didirikan oleh warga kota, juga berbagai media internasional sepertiAljazeera, menyiarkan foto-foto dan video-video penghancuran Rumah Sakit Al-Quds di kota itu. Tidak kurang dari 50 orang dokter, paramedis, karyawan, dan pasien dilaporkan terbunuh akibat serangan yang terjadi Jum’at 29 April 2016. Sebuah rekaman kamera CCTV di rumah sakit itu hari ini disiarkan oleh stasiun televisi Inggris Channel 4.
Soehardi mengatakan, penderitaan yang dialami warga Suriah harus dihentikan melalui keterlibatan aktif masyarakat dunia dan pentingnya mendesak penghentian invasi yang dilakukan sekutu rezim represif yang tidak lagi memiliki legitimasi.
“Pemuda harus terus menunjukkan bahwa kerelawanan global senantiasa melekat dalam jatidiri anak-anak bangsa Indonesia. Ini penting terus disuarakan karena bangsa ini menolak penjajahan dan kekerasan yang memerikan rasa kemanusiaan,” ujar Soehardi.
Sebab itu, lanjur dia, Syabab Hidayatullah sebagai bagian entitas komunal bangsa Indonesia yang inheren dengan identitasnya sebagai penjaga perdamaian dan anti-penjajahan, ingin turut serta mengambil peran positif dalam mengatasi krisis Suriah.
Soehardi mengakui tentu upaya pihaknya ini masihlah sangat minimal yang tak lekas mengubah situasi menjadi lebih baik. Tapi setidaknya, lanjut dia, penggalangan dana untuk masyarakat Suriah ini menjadi aksentuasi bahwa spirit keswadayaan bangsa Indonesia untuk dunia tidak pernah berhenti.
“Semangat kerelawanan harus terus ditumbuhkan di kalangan pemuda. Sebab inilah watak kita. Tabiat keswadayaan yang menjadi kekhasan bangsa ini. Melalui aksi ini kita ingin menunjukkan bahwa Indonesia tidak pernah kekurangan figur luhur yang terus beramal bakti untuk umat dan kemanusiaan secara universal,” kata Soehardi.
Soehardi menambahkan, perolehan penggalangan dana yang dilakukan pihaknya ini sepenuhnya akan diserahkan kepada Sahabat Suriah selaku lembaga swadaya masyarakat perkumpulan keluarga-keluarga Indonesia yang bekerja sukarela membantu keluarga-keluarga Suriah menghadapi ujian dan penderitaan karena terjadinya fitnah besar di negeri itu. Adapun aksi penggalangan dana telah dilakukan di sejumlah titik di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Diinformasikan, Sahabat Suriah tidak berafiliasi pada kelompok atau organisasi manapun, namun siap berkhidmat (melayani) dan berta’awun (saling tolong) dengan pihak manapun, baik individu maupun kelompok, yang ber-aqidah ahlussunnah wal jama’ah, dan mencita-citakan terwujudnya Al-Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam dan manusia.
Seluruh dana yang disumbangkan oleh masyarakat lewat Sahabat Suriah dan Sahabat Al-Aqsha secara total disampaikan kepada rakyat Suriah dan Palestina. Tidak ada yang dipotong untuk operasional. Seluruh anggaran operasional lembaga Sahabat Al-Aqsha | Sahabat Suriah di seluruh Indonesia menggunakan dana pribadi para relawannya, termasuk untuk perjalanan baik dalam maupun luar negeri.
Donatur yang secara khusus mengikhlaskan sumbangannya untuk mendukung operasional Sahabat Al-Aqsha | Sahabat Suriah disarankan mengirimkannya ke rekening khusus “donasi operasional” yang tertera di website resmi Sahabat Al-Aqsha | Sahabat Suriah.
(azmuttaqin/*/arrahmah.com)