YANGON (Arrahmah.com) – Pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, akhirnya berkomentar soal pembunuhan penasihat dan temannya dan menyebutnya sebagai “martir” perjuangan negara demokrasi.
U Ko Ni adalah seorang pengacara Muslim terkemuka dan aktivis yang pernah menjadi kritikus vokal militer Myanmar dan pengaruh politik mereka yang tersisa. Dia ditembak di belakang kepala pada pada 29 Januari 2017 di luar bandara Yangon.
Sopir taksi, Ne Win, juga tewas saat mencoba menghentikan pria bersenjata, yang ditangkap di lokasi kejadian.
“Kehilangan U Ko Ni adalah kerugian besar bagi NLD (Liga Nasional Demokrasi). Dia bekerja sama dengan kami selama bertahun-tahun melalui keyakinannya,” katanya dalam peringatan doa kedua korban, seperti dilansir AFP pada Senin (27/2/2017). (althaf/arrahmah.com)