DUBAI (Arrahmah.com) – Dewan Fatwa Uni Emirat Arab (UEA) melabeli Ikhwanul Muslimin (IM) sebagai teroris. Hal ini disampaikan selama pertemuan virtual pada Senin (23/11/2020), yang dipimpin oleh Ketua Dewan, Sheikh Abdullah bin Bayyah.
Dilansir dari laman Al Arabiya pada Selasa (24/11), Pertemuan tersebut meninjau pernyataan Dewan Ulama Senior Arab Saudi, yang menegaskan bahwa syariah mempromosikan persatuan dan memperingatkan terhadap perpecahan dan kelompok-kelompok penjahat.
Dewan tersebut menyatakan dukungan penuhnya untuk pernyataan dewan Saudi, yang menggemakan proklamasi sebelumnya dari pemerintah UEA dan Arab Saudi yang menganggap IM sebagai organisasi teroris.
Hal ini karena dukungannya terhadap kelompok ekstremis brutal, perselisihan dengan kepemimpinan dan pembangkangan. Selain itu juga mendesak semua Muslim untuk mengecam perpecahan, dan menghindari mendukung, bersimpati, dan bergabung dengan organisasi yang bertujuan untuk memicu perpecahan.
Mengutip ayat-ayat dari Al Quran dan Sunnah Nabi Muhammad, dewan tersebut menegaskan bahwa tidak diizinkan untuk bersumpah kepada siapa pun selain pada Maha Penguasa. Selain itu tidak diperbolehkan untuk bersumpah setia kepada emir.
Para intelektual agama, anggota parlemen dan institusi di Mesir memuji Dewan Cendekiawan Senior Saudi karena melabeli IM sebagai kelompok teroris yang tidak mewakili Islam. Dewan Cendekiawan Saudi itu juga memperingatkan dunia agar tidak bekerja sama atau bersimpati pada organisasi transnasional tersebut.
“Peringatan ulama terkemuka di Arab Saudi tepat waktu, dan itu akan membatasi hasutan dan kekerasan IM,” kata Mahmoud Mohanna, anggota Dewan Cendekiawan Senior al-Azhar Mesir.
Observatorium fatwa yang terkait dengan Dar Al-Ifta Mesir juga mengatakan bahwa pernyataan Dewan menandai babak terakhir dalam sejarah IM.
Ibrahim Negm, penasehat Mufti Mesir, menyatakan Sekretariat Jenderal untuk Otoritas Fatwa Seluruh Dunia menghargai pernyataan yang dikeluarkan oleh Dewan dan keputusannya bahwa IM adalah kelompok sesat yang bertanggung jawab untuk memicu hasutan dan destabilisasi.
Negm memperingatkan bahaya manipulasi agama yang dilakukan IM dan hal itu menyebabkan munculnya teroris. “Peringatan Saudi terhadap terorisme IM adalah pernyataan yang patut diapresiasi dan dipuji,” kata anggota parlemen Mesir Amina Nassir.
“Peringatan ini merupakan langkah luar biasa untuk stabilitas kawasan, dan menghentikan simpati apapun dengan kelompok ini,” tambahnya. (Hanoum/Arrahmah.com)