Susahnya melepas kebiasaan merokok disebabkan Nikotin yang ada dalam rokok bisa sampai di otak dalam waktu yang sangat cepat, yaitu sekitar 10 detik setelah dihirup. Sehingga begitu cepat menyulutkan perasaan nikmat, meningkatkan denyut jantung dan menaikkan tekanan darah.
Namun jeleknya bersama dengan tersedotnya nikotin, perokok juga menghirup campuran zat kimia mematikan termasuk arsenik, formaldehyde dan polonuim.
“Menghisap rokok berisi sedikitnya 69 bahan kimia berbeda yang menyebabkan kanker dan ribuan racun lain yang dapat meningkatkan resiko beberapa jenis kanker yang berbeda,” kata Ed Yong dari Cancer Research baru-baru ini.
Tembakau adalah bahan yang sangat mudah menimbulkan kecanduan seperti yang dikatakan para dokter yang menulis di jurnal media Lancet tahun ini. Tembakau seharusnya sudah dikategorikan sebagai obat bius haram Kelas B, sejajar dengan amphetamine dan barbiturate.
Pemerintah Inggris dalam rilisnya menyatakan 70% perokok ingin berhenti tapi terhalang oleh kekuatan nikotin dalam diri mereka.
Hanya satu dari lima orang yang berusaha berhenti merokok berhasil menghentikan kebiasaan mereka selama satu tahun, sedangkan 3% berhasil menghentikan kebiasaan tersebut dengan keinginan kuat saja, demikian data statistik yang dikumpulkan oleh lembaga amal Action on Smoking and Health (ASH). Satu dari enam perokok mengatakan mereka merokok dalam waktu lima menit setelah bangun tidur dan separuh dari mereka menghisap rokok pertama dalam waktu 30 menit pertama setelah mereka bangun tidur.
Pemerintah Inggris menyatakan 106.000 orang telah meninggal dalam setahun di Inggris akibat penyakit yang berhubungan dengan rokok.
Karena itu pula dari 1 Juli 2007 yang lalu, merokok telah dilarang di tempat-tempat umum tertutup di seluruh Inggris. Inggris memberlakukan larangan itu untuk mengikuti larangan yang sudah diberlakukan di Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara.
Namun meskipun itu membantu banyak orang dewasa berhenti merokok, ada sebagian kelompok yang akan memerlukan bantuan yang jauh lebih besar, kata ASH.
Sebanyak seperempat dari semua orang dewasa merokok tapi di antara yang paling tak diuntungkan, tapi yang paling banyak adalah orang tua tunggal di mana angkanya mencapai 70%.
“Itu adalah reaksi terhadap stress,” kata Direktur ASH Deborah Arnott. “Jika hidup anda sangat penuh dengan tekanan, maka merokok kelihatan dapat membantu dalam satu atau cara lainnya.”
Ia mengatakan kelompok yang dirugikan mesti diberi resep tambahan nikotin untuk masa yang lebih lama dibandingkan dengan masa maksimum biasa 12 pekan untuk membantu mereka berhenti merokok. “Nikotin lah yang membuat mereka kecanduan, tapi rokok lah yang membunuh mereka,” katanya.
Sebelum ini, para ahli kesehatan di Medical Research Institute (MRI) New Zealand yang dipublikasikan di jurnal kesehatan Inggris, Thorax, Senin (30/7) lalu melaporkan, lima kali menghirup rokok, setara dengan mengisap ganja atau mariyuana dan berakibat meningkatkan dampak kerusakan paru-paru. [ant/hid/www.hidayatullah.com]
Sumber: Hidayatullah