DAMASKUS (Arrahmah.id) — Kepresidenan Suriah mengumumkan pergantian lambang negara lama dengan lambang negara baru pada Kamis (30/1/2025), lapor Al Jazeera (30/1).
Pergantian yang dilakukan tidak terlalu banyak mengubah lambang sebelumnya. Hanya penambahan bendera revolusi Suriah di perisai yang dibawa Elang Quraisy.
Sebelumnya di bagian perisai itu yang tertampang adalah bendera Suriah yang dipasang vertikal.
Pergantian lambang negara di suriah bukan hal baru. Negara ini pernah 4 kali mengubah lambang negaranya.
Ketika Suriah bergabung dengan Mesir dalam Republik Arab Bersatu dalam kurun 1958 dan 1961, Elang pan-Arab lambang Salahuddin digunakan sebagai lambang negara. Ketika Suriah mundur dari persatuan ini pada tahun 1961, Mesir tetap menggunakan lambang, bendera dan nama Republik Uni Arab hingga 1971.
Pada kurun Federasi Republik Arab antara 1972 dan 1977, sebuah persatuan politik antara Mesir, Libya, dan Suriah, lambang Elang Quraisy digunakan sebagai lambang negara. Setelah persatuan berakhir, ketiga bekas negara anggota mempertahankan lambang Elang Quraisy. Mesir akhirnya mengganti lambangnya menjadi Elang Salahuddin pada 1984, yang menjadi lambang Mesir dan Libya sebelum persatuan, dan kini menjadi lambang Mesir, Irak, dan Palestina.
Suriah tetap menggunakan Elang Quraisy, demikian juga Libya di bawah pemerintahan Khadaffi, meskipun elang dalam versi Libya menengok ke kanan (dari sudut pandang sang elang) sementara versi Suriah menengok ke kiri.
Selama Perang Saudara Suriah yang dimulai pada Maret 2011, berbagai simbol dan lambang digunakan oleh oposisi Suriah termasuk Pemerintahan Keselamatan Suriah , Pemerintahan Sementara Suriah , dan oleh Pemerintahan Otonom Suriah Utara dan Timur . Setelah jatuhnya rezim al-Assad pada Desember 2024, barulah pemerintah transisi Suriah memperbarui lagi lambang negara mereka. (hanoum/arrahmah.id)