DAMASKUS (Arrahmah.id) — Pasukan keamanan Suriah pada hari Senin (17/2/2025) menangkap tiga perwira dari bekas rezim Assad yang diduga terlibat dalam pembantaian Tadamon yang terkenal pada bulan April 2013.
Pembantaian itu terjadi di pinggiran selatan Damaskus, Tadamon, dan terungkap oleh para peneliti Suriah pada tahun 2022. Diperkirakan 288 orang dieksekusi dengan kejam oleh anggota milisi Pasukan Pertahanan Nasional (NDF) rezim tersebut.
Beberapa perkiraan menunjukkan bahwa lebih dari 500 orang tewas di daerah itu pada tahun 2013 dan dalam pembantaian-pembantaian berikutnya.
Sumber-sumber mengatakan, sepeti dilansir Al-Araby Al-Jadeed (17/2), bahwa operasi keamanan oleh otoritas baru Suriah telah menargetkan anggota-anggota bekas rezim Assad di Damaskus selatan, khususnya mantan pemimpin NDF, setelah kemarahan publik yang meluas mengenai tidak adanya tindakan atas pembantaian itu.
Awal bulan ini, protes meletus di Tadamon setelah Fadi Saqr, seorang pemimpin NDF yang diduga kuat melakukan pembantaian tersebut, mengunjungi daerah tersebut ditemani oleh komandan militer dari otoritas baru.
Tiga petugas yang ditangkap pada hari Senin disebutkan oleh sumber yang berbicara kepada Al-Araby Al-Jadeed sebagai Mundhir Al-Jaza’iri, Somar Mohammed Al-Mahmoud, dan Imad Mohammed Al-Mahmoud, tetapi belum ada konfirmasi lebih lanjut.
Dalam sebuah pernyataan, Mayor Abdul Rahman Al-Dabbagh, kepala Keamanan Umum di Damaskus mengatakan pada hari Senin, “setelah operasi pemantauan dan pelacakan, pasukan keamanan berhasil menangkap salah satu pemimpin penjahat yang bertanggung jawab atas pembantaian Tadamon yang terjadi 12 tahun lalu.
“Interogasi awal terhadap tersangka mengungkapkan identitas banyak orang lain yang terlibat dalam pembantaian tersebut, dan dua orang lagi ditangkap,” Al-Dabbagh menambahkan.
Ia juga mengatakan bahwa ketiga tersangka mengakui keterlibatan mereka dalam pembantaian tersebut dan bahwa upaya untuk menemukan kuburan massal di daerah tersebut sedang dilakukan.
“Para penjahat tidak akan lolos dan mereka akan diserahkan ke pengadilan untuk mendapatkan keadilan,” kata Al-Dabbagh.
Pada tanggal 7 Februari, Administrasi Keamanan Umum Kementerian Dalam Negeri Suriah juga menangkap Ghadeer Salem, pemimpin cabang Tadamon milisi NDF. (hanoum/arrahmah.id)