LATAKIA (Arrahmah.com) – Pasukan keamanan berpatroli di kota Latakia setelah kematian 12 orang akibat bentrokan dalam gelombang protes berujung kekerasan di Suriah.
Suriah mengerahkan pasukan keamanan ke utara kota Latakia setelah bentrokan yang menewaskan 12 orang dan melukai lebih dari 150 lainnya di tengah seruan untuk reformasi.
Tentara berpatroli di jalan-jalan di Latakia-sebuah kota pelabuhan yang berlokasi sekitar 350 Km dari barat laut ibukota, Damaskus-sejak Minggu (27/3/2011), dalam menanggapi gelombang kerusuhan yang menempatkan presiden Bashar al-Assad di bawah tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Otoritas Suriah telah menuduh “kelompok bersenjata” berusaha menghasut untuk perselisihan sektarian di kota yang telah menjadi saksi bentrokan antara demonstran damai dengan aparat keamanan pendukung pemerintah.
Puluhan pendemo telah tewas dalam bentrokan serupa di beberapa kota di seluruh negeri, termasuk Daraa dan Sanamin.
Di Sanamin, kerabat mereka yang tewas mengatakan orang yang mereka cintai melakukan unjuk rasa dengan damai namun tentara keamanan (bukan kelompok bersenjata) menewaskan sedikitnya 10 orang dalam bentrokan pada Jumat pekan lalu.
Namun, Bouthania Shaaban, seorang penasehat presiden, mengklaim bahwa apa yang terjadi di Sanamin, itu bukan protes, bukan demonstrasi tapi sebuah kelompok sekitar 10 orang yang menyerang kantor polisi, seperti yang dilansir Al Jazeera.
“Mereka pergi ke stasiun militer dan menembaki para penjaga dan jelas para penjaga melakukan tugas mereka menjaga stasiun militer. Dan di sini, baku tembak dimulai, dan sayangnya jatuh korban,” klaimnya. (haninmazaya/arrahmah.com)