DAMASKUS (Arrahmah.com) – Diperkirakan puluhan Muslim dari Chechnya dan Kaukasus Utara bertempur di Suriah melawan pasukan rezim Assad. Ketika semakin banyak darah Muslim yang tertumpah di negeri Syam, Muslim dari Chechnya dan Kaukasus utara berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok Jihad melawan milisi bayaran Assad.
“Ini adalah pertama kalinya bahwa sejumlah besar Chechen telah mengambil bagian dalam aksi militer di luar negeri,” ujar seorang pengamat Paris, Mairbek Vatchagayev kepada Reuters.
“Jihad membutuhkan banyak hal,” Omar Abu al-Chechen mengatakan kepada pasukannya, Brigade Muhajir dalam sebuah video.
“Pertama perlu uang. Hari ini banyak yang bergantung pada uang untuk Jihad,” lanjutnya.
“Kami telah kehilangan banyak kesempatan, tapi hari ini benar-benar ada kesempatan untuk mendirikan sebuah negara Islam di bumi.”
Salah satu sumber oposisi Suriah mengatakan Chechen adalah kekuatan terbesar kedua setelah pejuang asing dari Libya yang bergabung dengan revolusi Suriah setelah menumbangkan Gaddafi.
Seorang sumber oposisi mengatakan 17 pejuang dari Kaukasus utara syahid (In syaa Allah) dalam pertempuran di pinggiran Aleppo pada bulan lalu.
Para pengamat mengatakan banyak pejuang dari Kaukasus utara adalah para pelajar yang mempelajari agama di sekolah-sekolah di luar Rusia. Namun mereka memiliki keterampilan perang karena pengalaman mereka dalam perang melawan pasukan penjajah Rusia pada tahun 1994-1996 dan 1999-2000.
“Mereka sangat signifikan, di beberapa daerah mereka memimpin pertempuran dan di daerah lain mereka menjadi pemimpin Brigade,” ujar sumber oposisi Suriah.
“Mereka adalah pejuang yang berpengalaman dan mereka berjuang berdasarkan keyakinan ideologi sehingga mereka tidak menginginkan imbalan apapun.” (haninmazaya/arrahmah.com)