ALEPPO (Arrahmah.id) – Aksi protes di Suriah atas memburuknya situasi ekonomi di wilayah yang dikuasai rezim dilaporkan telah menyebar ke beberapa bagian kota Aleppo.
Demonstrasi meletus pada Rabu malam (23/8/2023) di lingkungan Al-Firdous, Al-Sukkari, dan Salah al-Din di Aleppo, Syria TV melaporkan, mengutip sumber-sumber lokal.
Pasukan keamanan rezim menggunakan kendaraan lapis baja untuk membubarkan protes di Al-Firdous.
Protes telah mengguncang beberapa wilayah di Suriah sejak pekan lalu, setelah keputusan Asad untuk melipatgandakan gaji sektor publik dan dana pensiun yang menyebabkan melonjaknya inflasi di Latakia, Suweida, dan Daraa.
Semua wilayah ini berada di bawah kendali pasukan Bashar Asad dan wilayah tersebut dipandang sebagai benteng dukungan rezim.
Kondisi kehidupan di negara ini, yang sudah memprihatinkan setelah bertahun-tahun dilanda perang, sanksi, korupsi, dan salah urus ekonomi, diperparah dengan kenaikan besar-besaran inflasi yang menyusutkan gaji dan memburuknya standar hidup.
Protes tersebut bertepatan dengan peluncuran “Gerakan 10 Agustus” oleh aktivis Suriah, yang menyerukan demonstrasi damai dan pemogokan atas “pengabaian negara terhadap masa depan rakyat”.
Demonstrasi telah terjadi di bagian selatan Suriah yang dikuasai rezim, termasuk Daraa dan Suweida.
Di Suweida, pengunjuk rasa menggerebek kantor lokal partai Baath yang berkuasa pada Rabu malam (23/8). Mereka juga memblokir sebagian jalan menuju ibu kota Suriah, Damaskus, kata aktivis oposisi.
Namun protes di wilayah yang dikuasai rezim – khususnya wilayah utara seperti Aleppo – jarang terjadi.
Perang yang sedang berlangsung di Suriah dimulai pada 2011, setelah tindakan keras rezim yang brutal terhadap protes damai dan perbedaan pendapat tanpa kekerasan. Lebih dari setengah juta orang tewas dan jutaan orang mengungsi akibat perang. (zarahamala/arrahmah.id)