JAKARTA (Arrahmah.com) – Meskipun sedang di dalam penjara,Ulama Muwahid Ustadz Abu Bakar Ba’asyir (semoga Allah menjaganya) masih memikirkan nasib umat Muslim yang terzhalimi. Penjara tak membuat Ustadz Abu Bakar kehilangan kepedulian akan tragedi berdarah yang menimpa saudara-saudara Muslim Rohingya di Myanmar, pembantaian Muslim yang berlangsung amat mengerikan meningkat akhir-akhir ini.
Karena itu, Ustadz Abu Bakar selain berdo’a untuk keselamatan saudara Muslim, Ustadz juga berusaha untuk menyampaikan nasehatadan tegurannya kepada orang yang bertanggungjawab atas negara Myanmar. Ustadz menulis surat terbuka dalam tiga bahasa (indonesia, inggris, arab) untuk Presiden Mynamar Thein Sein terkait pembantaian Muslim Rohingya, yang berisi nasehat, teguran dan seruan untuk menghentikan kekejaman terhadap Muslim di Myanmar.
Berikut surat Ustadz Abu Bakar Ba’asyir untuk Thein Sein dalam bahasa indonesia:
***
“Dengan nama Allah yang Maha Luas dan Kekal belas kasihNya kepada orang mukmin,
serta Maha Penyayang kepada semua Makhluk-Nya”
Dari Al Faqir Ilalloh : Ustadz. Abu Bakar Ba’asyir
Kepada hamba Allah : Thein Sein Presiden Myanmar
السلا م على من تبع الهد ى
Semoga keselamatan diberikan kepada orang yang mengikuti petunjuk ini (agama Islam)
Kami mengajak kalian kepada kebahagiaan di dunia dan di akherat, untuk menyelamatkan
diri dari kehidupan materialistik anda yang gersang dan memperihatinkan, yang tidak
mempunyai ruh sama sekali.
Kami mengajak kalian untuk masuk Islam yang menyeru untuk mengikuti manhaj (ajaran)
Allah semata yang tidak ada sekutu bagiNya, yang menyeru kepada keadilan dan melarang
berlaku zalim dan jahat.
Kami telah mendengar jeritan ummat Islam di negara anda akibat perlakukan anda yang
zalim dengan mengusir hingga membunuh mereka. Sikap anda begitu kejam kepada
saudara-saudara kami ummat Islam di Arakan dan berbagai tempat lainnya.
Penduduk anda yang mayoritas beragama Budha pun bertindak biadab; membakar rumah-rumah
mereka, melarang beribadah dan membantai mereka layaknya binatang.
Ketahuilah! sebagai sesama ummat Islam kami bersaudara, derita mereka adalah derita
kami, tangis mereka adalah tangis kami dan darah mereka yang kalian tumpahkan adalah
darah kami.
Ketahuilah! ummat Budha di negeri kami (Indonesia) bisa hidup rukun dan damai dengan
kami yang masyoritas Muslim. Mereka tidak pernah sedikitpun kami dzalimi, bahkan
mereka bebas mengamalkan keyakinannya, tidak kami ganggu.
Islam mendidik kami agar berlaku adil dan baik meskipun kepada orang kafir (non
muslim) yang tidak memerangi kami, sebagaimana ditegaskan oleh Allah (Tuhan) dalam
firmanNya:
لا ينهاكم الله عن الذين لم يقاتلوكم في الدين ولم يخرجوكم من دياركم أن تبروهم وتقسطوا إليهم إن الله يحب المقسطين
“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang
tiada memerangimu Karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al-Mumtahanah: 8)
Ketahuilah! Kami tidak rela perlakuan anda dan rakyat anda kepada saudara muslim kami
yang dizalimi, maka kami serukan kepada anda dan rakyat anda:
-
Hentikan kezaliman berupa pengusiran, pembantaian terhadap ummat Islam di
Myanmar.
-
Berikan mereka kebebasan untuk memeluk Islam dan menjalankan ibadahnya.
-
Jangan ada lagi diskriminasi terhadap ummat Islam.
Jika seruan ini tidak kalian dengar, Demi Allah! telah nyata hancurnya negeri-negeri
congkak di tangan mujahidin (dengan izin Allah).
Dengan izin Allah pula kami bisa memperlakukan anda dan rakyat anda seperti negara
sosialis komunis Rusia yang hancur berkeping-keping atau amerika yang sebentar lagi
akan binasa (Insya Allah).
Kami tak ingin mendengar tangisan saudara-saudara muslim kami di buminya Allah negeri
kalian dan negerinya ummat Islam yang tinggal di sini, kami tidak ridho setetes darah pun
tertumpah dari kaum muslimin. Sungguh Rabb kami telah mengajarkan kepada kami
bagaimana seharusnya ummat Islam di seluruh dunia bersikap terhadap kedzaliman yang
kalian lakukan:
وقاتلوا المشركين كافة كما يقاتلونكم كافة واعلموا أن الله مع المتقين
“…dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu
semuanya…” (QS. At-Taubah: 36)
Bagi kami memerangi orang musyrik yang memerangi kami adalah amal mulia, kami
menang mulia, kami terbunuh juga mulia. Allah SWT menegaskan hal ini dalam firmanNya:
قل هل تربصون بنا إلا إحدى الحسنيين ونحن نتربص بكم أن يصيبكم الله بعذاب من عنده أو بأيدينا فتربصوا إنا معكم متربصون
Katakanlah: “Tidak ada yang kamu tunggu-tunggu bagi kami, kecuali salah satu dari dua
kebaikan. dan kami menunggu-nunggu bagi kamu bahwa Allah akan menimpakan kepadamu
azab (yang besar) dari sisi-Nya. sebab itu tunggulah, Sesungguhnya kami menunggu-nunggu
bersamamu.” (QS. At-Taubah: 52)
Demikian surat ini. Yaa Allah saksikanlah bahwa kami telah menyampaikannya.
Rutan Bareskrim Mabes Polri, 03 Ramadhan 1433 H
22 Juli 2012
Al Faqir Ilalloh,
(Abu Bakar Ba’asyir)
(siraaj/arrahmah.com)