KABUL (Arrahmah.com) – Sebuah gebrakan baru dilakukan oleh Imarah Islam Afghanistan. Imarah Islam Afghanistan berusaha untuk menyeru negara-negara yang tergabung dalam pertemuan tersebut untuk lebih peduli terhadap Afghanistan dan tidak terjebak dengan berbagai macam propaganda hitam yang hanya akan memenangkan dan melegitimasi penjajahan dan kepentingan Amerika Serikat dan para sekutunya di Afghanistan.
Berikut ini adalah terjemahan dari surat tersebut:
Surat Terbuka Imarah Islam Afghanistan Untuk Shanghai Summit
24 Syawal 1430 H / 14 Oktober 2009
Dengan menyebut nama Allah, Yang Maha Pemurah dan Pengasih
Mereka yang memiliki hati nurani di dunia tahu bahwa Amerika dan negara-negara anggota NATO telah menumpahkan darah orang-orang Afghanistan yang tidak bersalah selama delapan tahun dengan dalih terorisme. Puluhan ribu warga Afghanistan yang malang termasuk perempuan, anak-anak dan orang tua telah menjadi korban untuk alasan dungu ini. Terlebih lagi, rangkaian pembunuhan, tuduhan semena-mena dan penyiksaan di tangan para penjajah ini terus berlanjut.
Orang tua kita tidak mampu mengirimkan anak mereka ke sekolah dengan tenang, karena khawatir mereka bisa terbunuh akibat serangan penjajah yang sering menggeledah madrasah dan sekolah-sekolah dengan dalih sekolah atau madrasah itu telah menjadi pusat pelatihan teroris. Para penumpang angkutan umum kita takut mereka terjebak di antara konvoi militer penjajah dan kehilangan hidup mereka.
Sering terjadi bahwa pasukan keamanan internasional itu melindas kendaraan rakyat biasa. Setelah itu, mereka mengklaim bahwa para penumpang tidak memperhatikan peringatan yang mereka berikan. Dengan kata lain, mereka menganggap penumpang ‘tidak mengindahkan tanda-tanda peringatan yang diberikan’ adalah sebuah pembenaran untuk membunuh mereka. Pengusaha kita harus bergulat dengan berbagai masalah karena tidak mampu menjalankan rutinitas bisnis sebagaimana biasanya. Mereka takut, barang-barang mereka dirusak oleh pasukan asing, sementara mengangkut mereka harus tetap mendistribusikannya dari satu provinsi ke provinsi yang lain. Mereka juga takut bahwa beberapa pejabat berseragam akan menjarah komoditas mereka.
Beberapa hari lalu, pasukan asing membakar hingga 2.000 toko di pasar Gandum Raiz, daerah Zamindawar, distrik Kajaki, provinsi Helmand, menjadikan pasar tersebut abu. Pasar lainnya di distrik tersebut memperoleh perlakuan yang sama dari penjajah. Petani kita tidak dapat bekerja di ladang karena musuh helikopter dan pesawat-pesawat tempur yang melayang di atas mereka. Beberapa kali penjajah itu mengklaim bahwa peralatan pertanian para petani sebagai senjata dan mengklaim para petani sebagai militan bersenjata yang sedang sibuk mendirikan pos-pos, sehingga para penjajah itu dengan mudah melepaskan tembakan ke arah mereka. Para laki-laki kita tidak bisa tidur tanpa ketegangan karena pasukan asing biasanya menyerang rumah warga dan membunuhi para orang-orang tua atau membawa mereka ke Guantanamo, Bagram, Kandahar, atau penjara terkenal lainnya. Bahkan, bangsa kita adalah tahanan bagi pasukan asing di Afghanistan. Mereka telah meneror rakyat kita, pura-pura berdalih memerangi terorisme.
Terlepas dari kekejaman yang mereka telah perlihatkan, masih ada sebagian besar Afghanistan yang berada di bawah kendali Imarah Islam. Pasukan Amerika dan NATO sangat gelisah dan menderita penyakit psikologis. Mereka berpikir setiap Afghanistan, anak atau orang dewasa, laki-laki atau perempuan akan menyerang mereka dengan meledakkan dirinya sendiri. Mereka takut pada setiap batu dan setiap semak di Afghanistan dan berpikir bahwa Taliban mungkin telah menanam ranjau darat di bawahnya. Lantas kemudian mereka menembak brutal ke segala arah untuk mempertahankan diri.
Para penjajah telah mengubah negara kami menjadi neraka di mana rakyat Afghan tertindas dan terbakar. Oleh karena itu, kami mendesak para peserta KTT Shanghai untuk memberi bantuan dalam untuk pembebasan rakyat dan negara Afghanistan dari cakar para penjajah dan mengambil sikap yang tegas atas invasi Barat Afghanistan.
Imarah Islam Afghanistan, sebagai gerakan pembebasan, ingin memainkan peran positif dalam perdamaian dan stabilitas Afghanistan selain misi yang sekarang ini kami lakukan untuk membebaskan negeri kami.
Amir Imarah Islam telah menyinggung masalah ini dalam pesan terbaru sebagai berikut:
“Imarah Islam Afghanistan ingin memiliki hubungan yang baik dan positif dengan semua negara tetangga atas landasan saling menghormati dan membuka bab baru yang ramah baik dengan saling bekerja sama dan saling membangun perekonomian.
Kami menganggap seluruh negeri adalah rumah bagi siapa saja untuk melawan kolonialisme dan kami ingin memainkan peran dalam perdamaian dan stabilitas Afghanistan.”
Kami mengingatkan peserta Shanhai Forum untuk menyadari agar tidak terpengaruh oleh propaganda hitam yang sengaja dimunculkan untuk melawan kita oleh kolonialisme.
Kami tidak punya niat untuk melukai negara-negara tetangga kami, tetapi kami ingin mendapatkan kemerdekaan negara kami dan mendirikan sistem Islam sebagai obat paling mujarab untuk semua masalah-masalah sosial dan ekonomi yang selama ini tak henti-hentinya mengorbankan terlalu banyak hal yang kita miliki.
Imarah Islam Afghanistan sesuai kebijakan damainya ingin memiliki interaksi yang konstruktif dengan negara-negara anggota forum Shanghai untuk stabilitas dan pembangunan ekonomi yang permanen di Afghanistan, atas dasar saling menghormati.
Imarah Islam Afghanistan
(althaf/tum/arrahmah.com)