(Arrahmah.com) – “Mubahalah” merupakan kata yang dewasa ini kerap disalahgunakan oleh para pendukung kelompok “Daulah Islamiyah”, atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, baik di negeri Syam.
Jajaran kelompok pimpinan Abu Bakar Baghdadi ini beserta para pengikutnya menggunakan mubahalah sebagai senjata pamungkas dalam setiap perdebatan mengenai keabsahan “Khilafah Palsu” yang mereka agung-agungkan itu.
Juru bicara ISIS sendiri telah membongkar kepalsuan dan kebohongannya dalam teks mubahalah yang pernah ia ucapkan dalam tantangannya terhadap Syaikh Abu Abdullah Asy-Syaami. Namun, para pendukungnya masih saja belum bisa menerima kebenaran ketika menghadapi realitas tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Syaikh Abu Mariyah Al-Qahthani mengambil inisiatif untuk menantang mubahalah Jamaah Daulah. Syaikh Al-Qahthani secara rinci menyebutkan nama-nama siapa yang ia ajak bermubahalah. Berbeda dengan ISIS dan pendukungnya yang tanpa dasar memaksa semua orang, baik yang terkait ataupun yang tidak terkait, untuk bermubahalah.
Berikut terjemahan tantangan mubahalah Syaikh Abu Mariyah kepada Abu Bakar Al-Baghdadi, Abu Ali Al-Anbari dan Thaha Fallahah, yang dipublikasikan Muqawamah Media pada Selasa (24/11/2015).
Surat Tantangan Syaikh Abu Mariyah Al-Qahthani terhadap Para Gembong Daulah Baghdadiyah
Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh
Pertanyaan yang harus dijawab oleh para “Panglima Daulah”:
Di sana ada pertanyaan yang aku hadapkan pada Adnani, Baghdadi dan Al-Anbary dan aku menunggu balasan dari mereka, yaitu:
1. Siapa yang membunuh saudari kami Wafa Al-Yahya, istri Syaikh Az-Zarqawi, setelah kesyahidan beliau?
2. Siapa yang membunuh Abu Yusuf Al-Abiidi bagian keamanan Tandzim Al-Qaeda di Maushul dan temannya Abdul Jalil Al-Hadidi? Aku menunggu jawaban wahai pengkhianat!
3. Siapa yang membunuh Menteri Perminyakan yang pertama di tubuh Daulah Islamiyah Abu Abdullah Al-Janabi?
4. Kami ingin jawaban, siapa yang menyerahkan Madlul Al-Anzi (Ahmad Al-Madani) kepada Peshmargah?
5. Aku menantang Al-Baghdadi, Al-Adnani dan Al-Anbary untuk menjawab pertanyaanku!
6. Soal pertama, Menteri Perminyakan, apa yang dikerjakannya ketika menjadi Menteri Perminyakan, dan dia bertemu dengan siapa?
Aku ingin jawaban!
7. Siapa Abu Maryam Al-Kurdi polisi intelijen Kurdi dan temannya Habib dan apa hubungan mereka dengan Haji Rafi’ dan Al-Anbari ? Berapa banyak pimpinan Mujahidin yang mereka bunuh dan mereka berada di bawah perlindungan Haji Rafi’?
8. Bagaimana Abu Maryam Al-Kurdi sampai kepada Abu Hamzah Al-Muhajir dan Abu Umar dan siapa yang menyingkapnya dan bagaimana bisa membunuh orang yang telah menyingkapnya dengan perintah wali Kirkuk pengkhianat yang merupakan teman Al-Anbari dan Haji Rafi’?
9. Siapa anak wali Kirkuk yang terbunuh bersama Abu Maryam Al-Kurdi yang menjadi antek di mana ia adalah teman Wali Kirkuk yang dicopot oleh Syaikh Az-Zarqawi dan setelah kesyahidan Az Zarqawi, ia menjadi wali atas Kirkuk karena dia adalah teman Abu Maryam, polisi intelejen yang bekerja sebagai bagian keamanan As-Sahil Al-Aisar atas rekomendasi dari Al-Anbari dan Haji Rafi’?
Aku ingin jawaban…
Siapa yang membunuh para pimpinan Jaisyul Mujahidin padahal mereka sedang sujud dalam shalat mereka setelah mereka berbaiat, namun mereka memutuskan untuk memisahkan diri disebabkan adanya kejahatan (dalam tubuh “Daulah Islam” – pent)?
Kami ingin jawaban…
Siapa yang membunuh Syaikh Tha’mah Al-Azawi, Amir Tandzim Al-Qaeda di Shalahuddin?
Perlu diperhatikan: “Kaum muslimin revolusioner tidak memiliki hak menjawab dan siapa saja yang tidak bersama tandzim pada tahun 2005 tidak punya hak menjawab, karena kaum muslimin revolusioner dan para penganut ISIS di tahun 2016 tidak memiliki hak untuk berbicara. Aku ingin jawaban dari orang yang pernah hidup bersama Syaikh Az Zarqawi dan Syaikh Abu Hamzah. Adapun para penganut ISIS baru-baru ini dilarang untuk menjawab.
Aku menunggu jawaban dari Thaha Fallahah, Al-Anbari dan Abu Awwad Ibrahim As-Sammarai.
Inilah pendahuluan yang akan benar-benar tersebar dari kesaksian-kesaksian yang akan menjelaskan kecacatan kelompok itu dan awal penyelewengannya.
Perhatian 1: Masing-masing baris kalimat aku siap untuk bermubahalah atasnya wahai anjing-anjing neraka!
Semoga saja Abu Aiman Al-Iraqi, anak pamanku, melihat kicauanku di mana dia akan meletakkan kepalanya di atas bumi?
Karena keberadaan saudara tercinta Abu Aiman adalah salah satu saksi atas setengah apa yang telah kami sebutkan berkaitan dengan permasalahan dengan para penganut ISIS ini.
Dan Allah menjadi saksi atas apa yang telah aku katakan.
Perhatian 2: Kepada setiap ukhti Muhajirah yang tertipu di mana ia ingin berhijrah kepada khawarij sebelum hijrahnya, mungkin baginya untuk bertanya siapa yang membunuh janda Syaikh Az-Zarqawi, Wafa’ Al-Yahyah dan khususnya saudari-saudariku dari daerah Jazrawi.
Ditulis oleh
Muyassar bin Ali Al-Qahthani
(Abu Mariyah Al-Qahthani)
Sang Pencambuk Khawarij
(aliakram/arrahmah.com)