GAZA (Arrahmah.id) – Yahya Sinwar, kepala biro politik Hamas, pada Ahad (15/9/2024) mengirim surat kepada Abdul-Malik al-Houtsi, pemimpin kelompok Ansarallah Yaman.
Pesan dari Sinwar menyusul pengumuman Ansarallah tentang peluncuran fase kelima operasi mereka untuk mendukung perlawanan di Gaza.
⚡️BREAKING: Yahya Sinwar send a letter to the Leader of Ansarallah “Houthis”
In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful
My beloved brother, His Eminence Sayyid Abdul-Malik Badreddin al-Houthi,
May Allah protect you.
Peace be upon you, and the mercy and… pic.twitter.com/lb2m1KtV4n— Suppressed News. (@SuppressedNws) September 16, 2024
Dalam suratnya, Sinwar menegaskan bahwa operasi Banjir Al-Aqsa dimaksudkan untuk memberikan pukulan telak terhadap proyek Zionis di Palestina dan kawasan.
“Pertempuran ini telah memberikan pukulan keras bagi proyek Zionis di kawasan secara umum dan di Palestina secara khusus,” kata surat itu.
Sinwar menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Ansarallah “atas emosi yang tulus, sentimen yang meluap, dan kemauan yang kuat yang telah kami saksikan dari kalian dalam pertempuran Banjir Al-Aqsa”.
Sinwar mengucapkan selamat kepada al-Houtsi karena telah “melampaui semua lapisan dan sistem pertahanan dan intersepsi, untuk menyalakan kembali intensitas pertempuran Banjir Al-Aqsa dan dampaknya terhadap jantung Tel Aviv sekali lagi.”
Pemimpin politik Hamas ini mengatakan bahwa ‘Israel’ “percaya perang genosida yang dilancarkannya terhadap rakyat Palestina, bersama dengan upaya untuk membendung dan menetralisir garis depan perlawanan, yang diawasi oleh Amerika Serikat dan sekutunya, akan mengarah pada kemenangannya dalam pertempuran Nazi melawan rakyat Palestina”.
Namun, menurut al-Houtsi, “operasi kualitatif Ansarallah (..) datang untuk mengirim pesan kepada musuh bahwa rencana penahanan dan netralisasi telah gagal”.
Dalam membahas situasi di Gaza, Sinwar mengatakan bahwa rakyat Palestina hidup “di antara dua negara”: di satu sisi, “genosida, pengepungan, dan kelaparan, yang membutuhkan dukungan dan solidaritas dari seluruh rakyat negara tersebut”.
Di sisi lain, “kondisi perlawanan gagah berani yang dipimpin oleh Brigade Al-Qassam, yang dengan cekatan melaksanakan serangan 7 Oktober dan bertempur dalam pertempuran defensif selama setahun yang melelahkan musuh.”
Ia meyakinkan bahwa, meskipun perang terus-menerus terjadi selama hampir setahun, perlawanan dalam kondisi baik dan klaim ‘Israel’ merupakan bagian dari perang psikologis.
Sinwar menekankan bahwa Hamas sedang mempersiapkan pertempuran berkepanjangan, dengan tujuan untuk mematahkan tekad politik Israel, sama seperti mereka telah melemahkan kekuatan militernya.
“Kita telah mempersiapkan diri untuk perang atrisi yang berkepanjangan yang akan mematahkan tekad politik musuh, sebagaimana Banjir Al-Aqsa mematahkan tekad militernya,” kata Sinwar.
Surat ini menandai pesan publik ketiga Sinwar sejak ia terpilih sebagai pemimpin Hamas pada 6 Agustus. Pesan pertamanya adalah ucapan selamat kepada Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune atas terpilihnya kembali dirinya, dan memuji dukungan Aljazair terhadap Palestina.
Tiga hari yang lalu, Sinwar juga mengirim surat kepada Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah, untuk menyampaikan rasa terima kasih atas peran Hizbullah dalam Pertempuran Banjir Al-Aqsa. (zarahamala/arrahmah.id)