BERLIN (Arrahmah.id) – Surat kabar Yahudi terbesar di Jerman, Judische Allgemeine, menerbitkan sebuah opini pada Kamis (18/1/2024), yang secara efektif mendukung genosida di Gaza, di tengah agresi “Israel” yang sedang berlangsung melawan rakyat Palestina di daerah kantong padat penduduk tersebut.
Dalam artikel lima paragraf yang berjudul “Warga sipil di Gaza tidak bersalah,” jurnalis lepas Tobias Huch mengatakan bahwa “Jika ada tanggung jawab kolektif atas kejahatan, maka ini berlaku untuk rakyat Gaza. Itu adalah kenyataan pahit.”
Jüdische Allgemeine, biggest Jewish newspaper in Germany:
"The civilians in Gaza are not innocent: If there is such a thing as collective responsibility for crimes, then this applies in the case of October 7th." https://t.co/SAlg5GJdHV
— Arnaud Bertrand (@RnaudBertrand) January 20, 2024
Mengabaikan fakta bahwa militer “Israel” bertanggung jawab atas sebagian besar kematian di festival musik Nova dan membunuh banyak warga “Israel” di kibbutz selama operasi Banjir Al-Aqsa tiga bulan lalu, Huch mengaitkan pembantaian tersebut dengan “warga sipil dari Gaza yang telah bekerja di kibbutzim untuk jangka waktu yang lama.”
“Berkat mereka,” tambahnya, “para penyerang tahu persis bagaimana mengatasi rintangan keamanan dan target apa yang paling bermanfaat, orang-orang dari Gaza telah memastikan bahwa teroris Hamas mengetahui jalan di sekitar kibbutzim dan juga penduduknya.”
Hamas, yang pada dasarnya adalah sebuah gerakan sosial, dengan sayap politik dan militer, terpilih secara demokratis pada 2006. Sebagai bagian dari pembenarannya atas penargetan warga sipil di Gaza secara sembarangan, penulis menyatakan: “Menurut sebuah survei, sekitar dua- sepertiga warga Gaza mendukung kejahatan 7 Oktober. Ini adalah angka yang sangat tinggi dan menunjukkan besarnya dukungan yang dimiliki Hamas di kalangan masyarakat.”
As I tweeted earlier, Tobias Huch (@TobiasHuch) pretends to be a journalist . . . in reality he's a Zionist stenographer.
As illustrated by this tweet of his . . . https://t.co/nljgzMvUMQ
— Dr Can Erimtan (@TheErimtanAngle) January 19, 2024
Jerman terkenal karena dua kali abstain dalam pemungutan suara PBB untuk gencatan senjata di perang Gaza, yang telah merenggut nyawa lebih dari 25.000 warga sipil Palestina. Menurut DW, keputusan ini karena resolusi Majelis Umum “tidak menyebutkan atau mengutuk serangan teror Hamas.”
Pekan lalu, Namibia mengutuk keputusan mengejutkan Berlin yang mendukung “Israel” dalam kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) yang diajukan oleh Afrika Selatan. Pada saat itu, Presiden Namibia, Hage Geingob, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “Jerman telah memilih untuk membela tindakan mengerikan dan genosida yang dilakukan pemerintah “Israel” terhadap warga sipil tak berdosa di Gaza dan wilayah pendudukan Palestina.” (zarahamala/arrahmah.id)