LONDON (Arrahmah.com) – Surat kabar Inggris, Mail Online, harus membayar denda 150.000 poundsterling kepada sebuah keluarga Muslim Inggris karena salah satu kolom dalam surat kabar itu, yaitu kolom Katie Hopkins, menuduh mereka ekstremis.
Kolom yang dimuat pada bulan Desember tahun lalu tersebut menyebutkan bahwa pemerintah AS sudah melakukan hal yang benar ketika menghentikan Muhammad Tariq Mahmud, Muhammad Zahid Mahmud, dan sembilan anaknya bepergian ke Los Angeles untuk perjalanan ke Disney Land tahun lalu. Hopkins menuding bahwa dua bersaudara tersbut merupakan ekstremis dan berhubungan dengan Al-Qaeda.
Dalam koreksi yang diterbitkan pada tengah malam pada Ahad, Mail Online mengatakan: “Kami dan Katie Hopkins meminta maaf kepada keluarga Mahmud atas kesulitan dan hal yang menyebabkan rasa malu, setuju untuk membayar mereka kerugian yang cukup besar dan biaya hukum mereka.”
Artikel Hopkins menuding bahwa alasan keluarga tersebut untuk mengunjungi AS adalah sebuah kobohongan, dan dia akan menghentikan mereka naik penerbangan dari Gatwick. Kolom berikutnya pada sepekan kemudian juga menuding anak Muhammad Tariq Mahmud, Hamza, bertanggung jawab atas halaman Facebook yang diduga berisi materi ekstremis.
Carter Ruck selaku pengacara keluarga Mahmud mengatakan, hingga hari ini pemerintah AS belum menjelaskan alasan mengapa mereka tidak diizinkan untuk melakukan perjalanan; dan menganggap itu merupakan kesalahan atau bahkan kasus kesalahan identitas.
“Namun, hal-hal yang tidak membantu ketika perkara ketika artikel sensasional dan, terus terang, Islamofobia seperti ini diterbitkan, menyebabkan kami semua tertekan dan waswas. Kami sangat senang akhirnya artikel tersebut diluruskan,” tambahnya sebagaimana dilansir The Guardian (19/12/2016). (fath/arrahmah.com)