BEIJING (Arrahmah.com) – Media barat bersalah karena melakukan “standar ganda” menyangkut pelaporan di wilayah Xinjiang, kata China Daily dalam editorialnya, Jumat (19/10/2018).
Cina telah menghadapi kecaman dari kelompok hak asasi manusia, pemerintah asing, dan para ahli hak asasi PBB atas apa yang mereka katakan sebagai penahanan massal dan pengawasan ketat terhadap minoritas etnis Uighur yang mayoritas Muslim di Xinjiang.
Beijing membantah tuduhan bahwa pihaknya secara sistematis melanggar hak-hak Muslim Xinjiang, dengan mengatakan mereka hanya menindak ekstremisme di wilayah tersebut.
China Daily mengklaim “gambaran palsu” Xinjiang di media asing “ditujukan untuk menjatuhkan reputasi pemerintah Cina”.
“Standar ganda diterapkan untuk melayani tujuan ini,” lansirnya.
Cina mengatakan Xinjiang menghadapi ancaman dari militan Islam.
Menanggapi komentar baru-baru ini oleh Wakil Presiden AS Mike Pence bahwa Cina terlibat dalam “penganiayaan agama” di Xinjiang, editorial itu mengatakan Muslim di wilayah itu rentan terhadap propaganda luar negeri ekstrimis dan membutuhkan pendidikan dan keterampilan kejuruan.
Sementara itu, panel HAM PBB mengatakan pada Agustus bahwa Cina diyakini menahan hingga 1 juta etnis Uighur dalam “kamp interniran” rahasia di Xinjiang, di mana mereka menjalani pendidikan politik.
Beijing membantah bahwa kamp semacam itu untuk “pendidikan politik” dan berdalih mereka hanya menjalankan pusat pelatihan kejuruan, bagian dari inisiatif pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mobilitas sosial di wilayah tersebut. (Althaf/arrahmah.com)