DIER EZUR (Arrahmah.com) – Siaran TV Mesir dan Iran memperlihatkan Muhammad Mursi berpelukan mesra dan bercakap ceria dengan Ahmadinejat. Kunjungan presiden baru Mesir ke Teheran dalam rangka menghadiri KTT Non-Blok itu mengundang berbagai tanggapan dari beragam pihak. Seorang warga Suriah mengungkapkan suara hatinya lewat sebuah surat kepada presiden Mursi. Surat itu dimuat oleh situs Islam Dier Ezur pada Rabu (29/8/2012). Berikut ini terjemahan surat tersebut.
(penduduk distrik Az-Zabadani, propinsi pinggiran Damaskus mengangkat pamflet protes bertuliskan: Presiden Muhammad Mursi…di Mesir
Aku mendengar perkataanmu…aku mempercayaimu
Aku melihat perbuatanmu…aku heran padamu“)
Surat dari seorang warga negara Suriah kepada presiden Mesir, Muhammad Mursi
Dari seorang warga Suriah yang merasa sakit atas derita yang dialami oleh putra-putra bangsanya, namun bangga dengan fenomena kepahlawanan mereka…kepada presiden negara Arab terbesar, Muhammad Mursi
Semoga keselamatan senantiasa Allah limpahkan kepada bangsaku yang terluka…semoga rahmat Allah senantiasa dilimpahkan kepada para syuhada’nya… dan semoga berkat Allah dilimpahkan kepada orang-orang yang teguh berjuang di antara mereka sampai mereka meraih kemenangan, meskipun orang-orang yang dekat menelantarkan mereka dan orang-orang yang jauh berkonspirasi atas mereka…
Amma ba’du…
Saya mendengar Anda, wahai bapak presiden, sebelum dilakukan pemilihan umum presiden, Anda mengatakan tidak akan menyambut kedatangan duta besar Iran disebabkan sikap Iran atas krisis di Suriah.
Tentu saja saya gembira karena saya menyangka bahwa pada akhirnya ada orang yang mau memenangkan nurani dan akhlak atas kepentingan-kepentingan politik yang sempit. Sedikit pun saya tidak pernah menyangka, wahai bapak Presiden, jika kunjungan luar negeri pertama Anda kepada negara non-Arab justru ke negara Iran!
Sekarang, apakah ada seseorang yang akan mencela saya jika saya menuduh Anda sebagai seorang munafik dan pembohong…seorang yang mempermainkan perasaan para pemilih di Mesir yang bersimpati kepada revolusi rakyat Suriah???…Saya kira tidak akan ada!!!
Wahai Presiden Mursi…orang-orang di Iran yang Anda peluk dengan hangat dan Anda tertawa mesra di depan wajah mereka…mereka bukan hanya seperti Anda yang diam saja atas pembantaian terhadap kami…bahkan mereka adalah orang-orang yang membantai kami…tangan-tangan yang Anda genggam erat saat berjabat tangan dengan Anda itu, adalah tangan-tangan yang juga menanda tangani perintah-perintah pembantaian terhadap kami, dengan cara mengirimkan persenjataan dan tenaga tempur…tangan-tangan itu pula yang melepaskan tembakan kepada kepala anak-anak kami dan istri-istri kami, wahai bapak Presiden…
Wahai bapak presiden Mursi, belumkah Anda mendengar —sedangkan Anda adalah orang yang mengangkat slogan kampanye “Islam adalah solusi”— bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam telah bersabda,
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
“Perumpaan kaum beriman dalam hal saling mencintai, saling menyayangi dan saling menyantuni di antara sesama mereka adalah bagaikan satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh sakit, maka seluruh anggota tubuh lainnya ikut merasakan sakit dengan tidak bisa tidur malam dan demam panas.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Apakah anggota badan Anda ikut mengaduh dan merasakan sakit atas derita yang kami alami di Suriah??? Ataukah mereka (rezim Syiah Iran, pent) telah memberitahukan kepada Anda bahwa penduduk Daraya adalah para penganut agama Sikh…bahwa penduduk Harrak adalah para penganut agama Budha…dan bahwa penduduk Ekzaz adalah para penganut agama Shabiah?
Bagi kami, wahai presiden Mursi, sama sekali tidak ada bedanya antara Husni (Laa) Mubarak yang memberi izin pengiriman senjata kepada Israel untuk menyerang (penduduk muslim) Gaza…dengan Anda, saat Anda memberi izin pengiriman senjata kepada rezim kami yang jahat guna membantai rakyat di Idlib, Alepo dan pinggiran Damaskus…oleh karenanya janganlah meminta kepada kami untuk menghormati Anda melebihi penghormatan kami kepada Husni (Laa) Mubarak…
Selamanya saya memahami bahwa Anda, wahai Presiden, pada akhirnya hanyalah seorang politikus, mencari apa yang menurut Anda membawa maslahat…namun seringkali politik bercampur baur dengan kekotoran…oleh karena itu saya nasehatkan kepada Anda, janganlah Anda melakukannya dengan mengatas namakan Islam, sebab Islam berlepas diri dari perbuatan Anda…
Saya bisa memahami bahwa Anda memiliki banyak pertimbangan yang mendorong Anda untuk melakukan kunjungan (ke Iran) ini…maka mohonlah Anda juga memahami bahwa saya tidak memiliki pertimbangan apapun untuk mengatakan: “Go to hell!”
(muhib almajdi/arrahmah.com)