KUWAIT (Arrahmah.id) – Sebuah supermarket Kuwait menarik produk-produk India dari rak-raknya ketika perselisihan tumbuh pada Senin (6/6/2022) atas pernyataan pejabat partai yang berkuasa di India tentang Nabi Muhammad.
Pekerja di toko Al-Ardiya Co-Operative Society menumpuk teh India dan produk lainnya ke dalam troli sebagai protes terhadap komentar kebencian terhadap Islam dan Nabi Muhammad.
Arab Saudi, Qatar dan negara-negara lain di kawasan itu, serta Universitas Al-Azhar yang berpengaruh di Kairo, telah mengutuk pernyataan juru bicara partai Perdana Menteri India Narendra Modi, yang sejak itu ditangguhkan.
Di supermarket di luar Kota Kuwait, karung beras dan rak rempah-rempah dan cabai ditutupi dengan lembaran plastik. Tulisan yang tercetak dalam bahasa Arab berbunyi: “Kami telah menghapus produk India.”
“Kami, sebagai orang Muslim Kuwait, tidak menerima penghinaan terhadap Nabi,” Nasser Al-Mutairi, CEO toko tersebut, mengatakan kepada AFP. Seorang pejabat mengatakan boikot seluruh perusahaan sedang dipertimbangkan.
Komentar juru bicara Partai Bharatiya Janata Nupur Sharma yang menggambarkan hubungan Nabi Muhammad dengan istrinya Aisyah telah memicu kehebohan di kalangan umat Islam.
Pernyataan Sharma selama debat televisi pekan lalu disalahkan atas bentrokan di negara bagian India dan mendorong tuntutan untuk penangkapannya.
Kemarahan menyebar ke luar negeri ke negara-negara Muslim tentang pernyataan tersebut.
Partai Modi, yang sering bertindak melawan minoritas Muslim di negara itu, pada Ahad menangguhkan Sharma dengan dalih mengungkapkan “pandangan yang bertentangan dengan posisi partai” dan mengklaim “menghormati semua agama.”
Sharma mengklaim di Twitter bahwa komentarnya sebagai tanggapan atas “penghinaan” yang dibuat terhadap dewa Hindu Siwa.
“Jika kata-kata saya telah menyebabkan ketidaknyamanan atau menyakiti perasaan keagamaan siapa pun, saya dengan ini menarik pernyataan saya tanpa syarat,” klaimnya. (haninmazaya/arrahmah.id)