ALGEIRS (Arrahmah.com) – Aljazair merasa “prihatin” dengan meningkatnya kehadiran Al Qaeda di negara tetangganya, Libya dan khawatir bisa meletakkan tangan mereka pada peredaran senjata di negara itu, ujar pejabat senior Aljazair pada Selasa (5/4/2011).
Abdelkader Messahel, Wakil Menteri Luar Negeri mengatakan dia khawatir, “terutama melalui kehadiran AQIM yang semakin terlihat di Libya dan sirkulasi senjata yang mungkin dapat dimanfaatkan oleh kelompok ‘teroris”.
Dalam sebuah konferensi pers setelah mengadakan pertemuan di kantor Luar Negeri Alistair Burt, Messahel mengatakan konflik berkepanjangan di Libya dapat beresiko menggoyahkan wilayah Sahel.
“Semua orang telah melihat dan kita bukan satu-satunya bahwa ada banyak senjata beredar di Libya dan situasi ini, jika terus berlangsung, akan memperburuk situasi di Sahel,” ujarnya.
Messahel menekankan oposisinya terhadap intervensi Barat di Libya.
“Dari sudut pandang kami, apapun yang memakan waktu lama, seperti kekerasan, perang, akan menunda kembalinya stabilitas di negara tetangga (Libya) dan tentu akan berakibat bagi stabilitas dan keamanan wilayah,” ujarnya. “Jadi kami ingin secepatnya melihat solusi untuk Libya.” (haninmazaya/arrahmah.com)