RIYADH (Arrahmah.id) – Suhu diperkirakan akan melonjak hingga 50 derajat Celcius di seluruh Arab Saudi, mulai dari Ahad (30/7/2023) hingga akhir pekan, menurut Pusat Meteorologi Nasional (NCM).
Provinsi Timur akan menyaksikan suhu yang berkisar antara 48 hingga 50 derajat, sementara bagian timur dan selatan Riyadh akan mengalami suhu antara 46 hingga 48 derajat Celcius.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi telah mengeluarkan peringatan pekan lalu yang mendesak orang-orang untuk berhati-hati saat berada di luar ruangan karena gelombang panas yang akan datang.
Kementerian memperingatkan akan risiko gelombang panas, dan meminta masyarakat untuk menghindari berada di luar ruangan antara pukul 11.00 hingga 15.00.
Selama akhir pekan, suhu di seluruh negeri mencapai titik tertinggi sepanjang masa, turun antara 45 hingga 49 derajat Celcius.
Suhu di al-Ahsa mencapai 49 derajat Celcius yang mengejutkan, sementara Dammam mengalami kenaikan suhu hingga 48 derajat Celcius.
Menurut NCM, suhu di Wadi al-Dawasir dan Sharoorah mencapai 46 derajat Celcius, sementara Jeddah dan Qaisumah mencatat suhu 45 derajat Celcius.
‘Pendidihan global’
Ketika para ilmuwan mengonfirmasi bahwa Juli akan menjadi bulan terpanas yang pernah tercatat di Bumi, Kepala PBB Antonio Guterres mengeluarkan peringatan tentang perubahan iklim, dengan mengatakan: “Era pemanasan global telah berakhir; era pendidihan global telah tiba.”
“Juli telah menjadi periode tiga pekan terpanas yang pernah tercatat; tiga hari terpanas yang pernah tercatat; dan suhu lautan tertinggi yang pernah ada sepanjang tahun ini,” katanya pada konferensi pers di markas besar PBB di New York pada Kamis.
“Perubahan iklim telah tiba. Ini menakutkan. Dan ini baru permulaan.” (haninmazaya/arrahmah.id)