KHARTOUM (Arrahmah.com) – Menteri Luar Negeri Sudan Ali Karti pada Sabtu (14/9/2013) menolak campur tangan Amerika dalam kasus Abyei, wilayah Sudan yang kaya minyak dan sedang disengketakan, Al-Jazeera melaporkan.
Karti mengomentari utusan khusus AS untuk Sudan dan Sudan Selatan, Donald Booth, yang mengatakan masalah Abyei rumit. “Utusan Amerikan tidak memiliki peran dalam masalah ini karena kedua negara (Sudan dan Sudan Selatan) memiliki kesepakatan yang jelas ditandatangani oleh kedua presiden atas status Abyei dan langkah-langkah yang diambil untuk mengakhiri masalah ini,” tambah Karti.
Karti, dalam konferensi pers, mengatakan Booth telah melebih-lebihkan dan pernyataannya itu jauh dari kenyataan.
Sudan, ia menambahkan, tidak akan menerima utusan AS untuk campur tangan dalam urusan Sudan kecuali ia bekerja untuk meningkatkan hubungan antara Sudan dan Sudan Selatan, atau antara Khartoum dan Washington.
“Masalah-masalah internal Sudan atau hubungan dengan negara Sudan Selatan bukanlah perhatian Amerika … dan Amerika tidak meningkatkan hubungan dengan Sudan sehingga tidak dalam posisi untuk berbicara tentang masalah ini,” kata Karti.
Satu-satunya mediator antara Sudan dan Sudan Selatan adalah Uni Afrika, ia menambahkan.
Booth, yang tiba di Khartoum pada hari Sabtu dalam perjalanan pertamanya ke kawasan itu sebagai utusan khusus Amerika, mengatakan masalah Abyei rumit, dan bahwa ia akan fokus untuk mengatasi masalah yang melekat dan hubungan Sudan-AS.
Sudan dan Sudan Selatan sepakat untuk mengadakan referendum pada kedaulatan atas Abyei, tapi ada persengketaan mengenai waktu pelaksanaannya. Seperti biasa Amerika melakukan intervensi atas urusan dalam negeri orang lain untuk meraih keuntungan-keuntungannya sendiri. (muhibalmajdi/arrahmah.com)