KHARTOUM (Arrahmah.com) – Sebuah forum diadakan di Khartoum pada Sabtu (6/2/2021)untuk mendukung normalisasi hubungan antara Sudan dan “Israel”, dalam langkah pertama di negara itu.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip Anadolu, penyelenggara forum mengatakan tujuan dari acara tersebut adalah untuk “meningkatkan toleransi dan perdamaian sosial di Sudan, mempromosikan nilai-nilai nasional dan kemanusiaan, dan menyerukan untuk hidup berdampingan secara damai”.
“Gagasan itu tidak baru, tetapi menjadi mendesak dan perlu karena Sudan membutuhkan inisiatif serius dan pembentukan platform yang menyatukan orang-orang dari latar belakang agama yang berbeda serta peluncuran wacana baru yang menolak perpecahan,” kata pernyataan itu.
Raja Nicolas, anggota Dewan Kedaulatan Transisi, memuji forum tersebut sebagai pertemuan “persaudaraan” yang tepat waktu, terutama “ketika budaya pengucilan mendominasi”.
Sementara itu, Rabbi Yahudi David Rosen, yang menghadiri forum melalui konferensi video dari Yerusalem, mengatakan bahwa dia “merasa terhormat” untuk mengambil bagian dalam “membuat masa depan rakyat [Sudan dan “Israel”]”.
Uskup Ingeborg Meidtum dari Norwegia berkata: “Umat beragama bekerja sama untuk toleransi, rasa hormat, perdamaian, cinta, dan keadilan”.
Kementerian Urusan Agama dan Wakaf Sudan sebelumnya telah mengumumkan penolakannya untuk berpartisipasi dalam acara tersebut, dengan alasan bahwa mereka tidak mengetahui tujuannya.
Pada Jumat (5/2), organisasi Urusan Ansar Sudan setempat mengatakan tidak akan berpartisipasi dalam forum tersebut.
Mantan Ketua Akademi Fiqih Islam di Sudan, Abd al-Rahman Hasan Hamed, mengatakan: “Dialog dengan sesama harus didasarkan pada kekuatan logika, bukan logika kekuatan, tanpa menggunakan senjata untuk menjaga nilai dan kebesaran seseorang.”
Pada Oktober tahun lalu, Sudan mengumumkan normalisasi hubungannya dengan Zionis “Israel”, sebuah langkah yang ditolak oleh banyak kekuatan politik nasional, anggota koalisi yang berkuasa. (Althaf/arrahmah.com)