DARFUR (Arrahmah.com) – Kepala Pemerintahan Transisi Sudan berjanji pada Senin (4/11/2019) untuk menyelesaikan masalah pengungsi di Darfur, Anadolu Agency melaporkan.
Abdullah Hamdok mengatakan kepada sekelompok pengungsi di Kamp Pengungsi Zamzam di utara Darfur bahwa ia akan membantu mereka kembali ke rumah mereka atau menetap di mana pun mereka mau.
Hamdok menekankan bahwa pemerintahnya tertarik untuk mencapai perdamaian. Dia mengatakan bahwa semua pihak harus mengambil bagian dalam diskusi terkait dengan tujuan ini. Perdana menteri de facto mengklaim bahwa perjanjian damai yang disepakati oleh pemerintah sebelumnya gagal karena diskusi dilakukan secara tertutup tanpa partisipasi dari mereka yang terkena dampak langsung dari pembicaraan.
Selain itu, Hamdok bersikeras bahwa pemerintahnya akan menyelesaikan krisis ekonomi yang, menurutnya, adalah akibat dari kebijakan yang salah dari pemerintahan sebelumnya. Pemerintah Transisi, lanjutnya, ada di sana untuk menyelamatkan tujuan revolusi dan mencapai keadilan, akuntabilitas dan retribusi.
Menurut Anadolu, pembicaraan damai direncanakan akan dimulai pada 21 November. Tujuannya adalah untuk menyetujui kesepakatan antara Khartoum dan Front Revolusioner di Juba, ibukota Sudan Selatan.
Sementara itu, Walikota Aboshouk dan kamp-kamp pengungsi Al-Salam, Mohammed Adam Bush, mengatakan bahwa para pengungsi ingin rekonstruksi daerah yang dilanda perang didasarkan pada standar yang diadopsi di Rwanda dan Afrika Selatan. Dia juga meminta agar para pengungsi harus diberi kompensasi; masalah tanah mereka harus diselesaikan; dan orang-orang yang tinggal di tanah ini harus dipindahkan. Sebagai penutup, walikota mengatakan bahwa LSM kemanusiaan harus diizinkan bekerja di kamp-kamp pengungsi dan semua penjahat perang harus dituntut.
(fath/arrahmah.com)