RAKHINE (Arrahmah.com) – Sebuah program distribusi bantuan yang seharusnya diperuntukkan bagi Muslim Rohingya yang digelar oleh Maung Maung Ohn pada hari terakhirnya menjabat di negara bagian Arakan telah dikecam oleh Rohingya local sebagai program yang palsu dan hanya pamer di depan kamera untuk publikasi dan pencitraan, lansir Burma Times, Kamis (27/8/2015).
Pada hari Selasa, Maung Ohn memimpin program bantuan bersama dengan Sitagu Sayadaw Dr. Nyanissara, di tengah gencarnya gembar-gembor dan pesan yang kuat bahwa pemerintah negara itu tidak diskriminasi terhadap komunitas Muslim. Akan tetapi, Muslim Rohingya di Haindá fara, Maungdaw Utara mengatakan bahwa operasi bantuan itu benar-benar palsu dan hanya pencitraan di depan kamera.
Sebuah gambar menunjukkan seorang Muslim Rohingya berjenggot dan mengenakan gamis sedang menerima barang-barang bantuan dari pejabat Rakhine. Meskipun pria itu berpakaian menyerupai Muslim, akan tetapi pria ini teryata adalah kolaborator pro rezim yang selalu memusuhi Muslim Rohingya.
Saksi mata mengatakan bahwa sebanyak 5 kg beras memang diserahkan kepada kolaborator pemerintah yang berjenggot dan berpakaian menyerupai Muslim, dan kamera juga menyorot sejumlah besar bantuan yang diberikan kepada Muslim Rohingya. Akan tetapi yang terjadi sebenarnya adalah bantuan-bantuan itu dikepak kembali saat acara selesai dan dibawa pergi.
Kemudian kepala biara Budha mengecam aktivis Muslim karena dianggap telah menyebarkan propaganda berbahaya terhadap pemerintah dan menuduh mereka hanya memberi bantuan kepada ummat Buddha.
Namun, menurut kesaksian dari berbagai sumber, serta laporan di media berita milik Rohingya lainnya, telah dikonfirmasi tanpa keraguan bahwa pemerintah sengaja mengabaikan Muslim Rohingya dan hanya membantu ummat Buddha.
Pasukan keamanan bahkan juga ikut merebut bantuan yang didistribusikan untuk Muslim Rohingya dan memberikannya kembali kepada warga Budha Rakhine.
Beberapa penjahat juga menyita bantuan yang diberikan kepada komunitas Muslim di Buthidaung. Di tempat lain, banyak bantuan yang diberikan kepada kolaborator pemerintah yang mengantongi bantuan itu dan tidak memberikan apa-apa kepada orang-orang yang terkena dampak banjir.
(ameera/arrahmah.com)