KABUL (Arrahmah.com) – Mayor (penerbang) Naeim Asadi, pilot Afghanistan yang saat ini diburu untuk dibunuh Taliban, ditolak permintaannya untuk meninggalkan Aghanistan dan tinggal di Amerika Serikat (AS).
Asadi adalah pilot Afghanistan yang dilatih oleh militer AS dalam program pelatihan pilot pertama di Afghanistan untuk helikopter MD-530.
Dia menjadi terkenal karena keberaniannya selama enam tahun bertempur memerangi Taliban dan Islamic State (ISIS) hingga membantu menyelamatkan seorang pilot Amerika yang jatuh.
Pada akhir November, militer AS meminta Asadi dan keluarganya untuk meninggalkan pangkalan militer Amerika di Afghanistan, setelah Pentagon menarik pasukan militer AS disana.
“Kami berharap pemerintah AS tidak meninggalkan kami di tengah jalan,” kata Asadi yang mengatakan telah membunuh ratusan militan Taliban dan ISIS selama tugas aktifnya dengan militer Afghanistan.
Menurut juru bicara Pentagon Mayor Robert Lodewick, dilansir The Wall Street Journal (25/12/2020), Departemen Pertahanan tidak dapat mengabulkan permintaan Asadi meskipun kondisi dia saat ini sedang menyembunyikan diri bersama istri dan anaknya dari buruan Taliban.
Kasus Asadi telah menimbulkan kemarahan di dalam militer AS. Banyak perwira yang terlatih dan bekerja dengan Asadi mengatakan bahwa dia telah melakukan cukup banyak bantuan untuk Afghanistan dan AS. Mereka beraharap AS menghormati janji awal untuk melindunginya.
Asadi (33) merupakan salah satu dari empat pilot helikopter MD-530 Afghanistan pertama yang oleh penasihat AS disebut sebagai Fab Four. Dia telah mencapai 3.000 jam terbang dalam ratusan misi, sehingga menjadikannya salah satu pilot paling berpengalaman di Angkatan Udara Afghanistan.
Dia sempat dianggap pahlawan awal tahun ini oleh militer AS karena memberikan perlindungan udara kepada seorang pilot AS yang menunggu untuk dievakuasi pesawatnya jatuh di Afghanistan utara. (Hanoum/Arrahmah.com)