WASHINGTON (Arrahmah.com) – Negara Zionis menggugat kelompok miskin Palestina yang menempati gurun Negev hingga mencapai 500.000 USD, biaya yang diklaim karena membangun desa mereka kembali setelah Israel menghancurkannya. Pemerintah Zionis telah menghancurkan dan warga Badui telah membangunnya kembali rumah-rumah mereka di al-Araqib lebih dari 20 kali.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah Zionis,gugatan perdata diluncurkan untuk “merebut kembali” “banyaknya biaya untuk negara” yang meliputi alat berat dan keamanan polisi untuk tiap-tiap pembongkaran. Namun warga Badui menantang, menjanjikan bahwa mereka akan terus membangun kembali rumah mereka dan menolak membayarkan sejumlah uang kepada Israel untuk penindasan yang mereka alami.
Suku Badui bukanlah satu-satunya yang diminta untuk membayaw sejenis penundukan, pembayar pajak Amerika juga dijadwalkan akan mengirimkan 3.075.000.000 USD pada tahun fiskal 2012, jumlah yang tidak berkurang meskipun pemotongan anggaran dilakukan di berbagai divisi terkait krisis ekonomi yang dialami AS.
Presiden Obama dan Kongres AS telah mengikuti kesepakatan yang dibuat oleh mantan presiden, Bush dan mantan Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert untuk mengirimkan 30 milyar USD kepada Israel selama 10 tahun, mulai tahun 2007. Meskipun krisis keuangan yang sangat parah dan kekhawatiran membengkaknya hutang negara, bantuan untuk Isrel tidak pernah terlewatkan dan terus mengalir, bahkan hanya sedikit perdebatan yang terjadi terkait hal itu.
Bagian lain dari dukungan AS untuk kebijakan Israel melawan Palestina adalah komitmen diplomatik. Aplikasi sejarah Palestina untuk status keanggotaan di PBB, dijadwalkan akan dipungut suara pada September, akan ditentang oleh AS, meskipun lebih dari 120 negara lain mendukungnya.
Dengan kedua dukungan, keuangan dan diplomatik, Israel mungkin terus dapat menghancurkan rumah-rumah Palestina dan mungkin bahkan membuat kebiasaan meminta biaya penggantian untuk hal tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)