SOLO (Arrahmah.com) – Belum lepas satu bulan video kristenisasi terselubung di Car Free Day (CFD) Jakarta terkuak, kini Baitul Maqdis melaporkan bahwa aksi aktivis-aktivis kristen yang melanggar undang-undang SKB 2 Menteri itu jga sebelumnya terjadi di CFD Solo, pada Jum’at (14/11/2014).
Kota yang sangat terkenal dengan masyarakatnya yang kalem, sopan dan bagus tutur katanya menjadi incaran para misionaris untuk memberbanyak pengikutnya. Innalillahi wa inna ilaihi raaji’uun.
Video berdurasi 5 menit 25 detik ini, diunggah pemilik akun Da’wa Video pada Youtube 11 Agustus lalu, terjadi sebelum video kristenisasi Car Free Day Jakarta. Karena video singkat ini menyajikan liputan singkat dan bersuara kurang jelas, maka daya viralnya tidak secepat video CFD Jakarta. Namun qodarullah, akhirnya dapat terkuak juga.
Sejak berita ini diturunkan, videokristenisasi di CFD Solo telah dikunjungi sebanyak 3.871 user. Tentu jumlahnya berselisih jauh dibandingkan dengan Video Car Free Day Jakarta yang sampai sekarang mencapai angka yang fantastis 1.173.701 kali dikunjungi pengguna internet.
Berikut uraian penjelasan isi video kristenisasi CFD Solo yang dikutip dari Baitul Maqdis (14/11).
“Saksi Yehuwa adalah salah satu aliran sempalan dalam ajaran Kristen. Aliran ini cukup berkembang di Indonesia. Contohnya di Kota Solo, Saksi Yehuwa bahkan secara rutin menyebarkan pamflet ajaran mereka, di gelaran Car Free Day di Solo Jalan Slamet Riyadi.
Paling tidak, ada dua tempat misionaris Saksi Yehuwa dalam menyebarkan pamfletnya. Yakni di perempatan Hotel Novotel dan sekitaran Sriwedari.”
Pada video tersebut tampak salah seorang pengunjung Car Free Day Solo berusaha menegur dan mengingatkan aktivis Yehuwa untuk tidak melanggar peraturan Walikota terkait pembagian brosur apapun di lokasi itu.
Video tersebut juga menayangkan himbauan keras dari Walikota Solo FX Rudy agar Car Free Day Solo tidak dimanfaatkan untuk menyebarkan brosur pamflet apapun.
Rupanya larangan walikota hanya tidak efektif dalam implementasinya, sebab peraturan tersebut tidak diindahkan oleh para misionaris kristen tersebut.
Di bagian akhir video, pembuat video ini menampilkan komentar Ustadz Solican MC, ketua Forum Kerukunan Umat Beragama kota Solo dan seorang kristolog yang mengatakan, bahwa “Saksi Yehuwa termasuk aliran yang ekstrim dan militan di kalangan Kristen.”
Baitul Maqdis menyerukan bahwa, inilah kewajiban bagi kita dan setiap Muslim untuk membentengi diri kita, keluarga kita, saudara-saudara seiman kita agar tidak mudah terbuai janji manis dan rayuan para misionaris untuk memurtadkan Ummat Islam.
Mahabenar Allah dengan firman-Nya dalam Qur’an Surat Al-Baqarah 2 :120.
وَلَن تَرْضَى عَنكَ الْيَهُودُ وَلاَ النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءهُم بَعْدَ الَّذِي جَاءكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللّهِ مِن وَلِيٍّ وَلاَ نَصِيرٍ
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”
(adibahasan/arrahmah.com)