ALEPPO (Arrahmah.com) – Bombardir brutal dan massif rezim Nushairiyah Suriah telah menewaskan lebih dari seribu warga sipil muslim yang tak berdosa di Aleppo, Idlib, Ghautah Timur, Qalamoun dan beberapa wilayah lainnya selama satu bulan terakhir. Korban cedera dalam jumlah yang sangat besar setiap hari terus bertambah seiring makin gencarnya serangan udara rezim Nushairiyah.
Keterbatasan dokter, dokter bedah, obat-obatan dan fasilitas perawatan korban menjadi pemandangan umum di sebagian besar wilayah yang dibombardir oleh rezim Nushairiyah Suriah. Salah satu hal yang dirasakan langsung oleh sukarelawan medis di rumah-rumah sakit lapangan adalah keterbatasan cadangan darah. Palang Merah Suriah dan Bulan Sabit Merah Suriah sangat kewalahan menghadapi banjir pasien yang membutuhkan darah.
Krisis tersebut mendorong mujahidin Suriah untuk berperan aktif mencarikan solusi. Pada Selasa (25/2/2014) para mujahidin Suriah beramai-ramai mendonorkan darah mereka untuk Rumah Sakit Darurat di Aleppo, AFP dan Aleppo Media Center melaporkan. Darah mereka sangat diperlukan oleh ratusan pasien korban serangan udara rezim Nushairiyah.
Rumah-rumah sakit di wilayah Aleppo, Suriah utara sejak pertengahan 2012 telah terbagi menjadi dua. Rumah-rumah sakit di wilayah Aleppo barat berada dalam kontrol rezim Nushairiyah Suriah. Beberapa rumah sakit telah dialih fungsikan sebagai asrama militer dan markas komando operasi pasukan rezim Nushairiyah. Sementara rumah-rumah sakit di wilayah Aleppo timur berada dalam kontrol mujahidin. Mujahidin dan para aktivis kemanusian juga mendirikan rumah-rumah sakit lapangan dan klinik-klinik darurat di sejumlah wilayah untuk memberikan pertolongan medis kepada korban serangan rezim Nushairiyah Suriah.
(muhib al majdi/arrahmah.com)