(Arrahmah.com) – Jatuhnya pangkalan militer pasukan udara rezim Suriah di kota Bu Kamal, propinsi Deir Ezzur pada Rabu (28/11) menyisakan kisah heroik sekaligus mengharukan dari para ksatria mujahidin Jabhah Nushrah.
Dengan gagah berani regu Umar dalam kelompok mujahidin Jabhah Nushrah menembak jatuh sebuah helikopter tempur yang lepas landas dari bandara militer Bu Kamal. Helikopter yang jatuh di padang pasir itu diburu oleh mujahidin. Baku tembak sengit terjadi, empat perwira militer dalam helicopter itu tewas dan empat tentara yang terluka berhasil ditawan mujahidin.
Banyak pihak menyangka mujahidin akan mengeksekusi mati keempat tentara tawanan yang terlibat pembantaian terhadap umat Islam sunni Suriah tersebut. Jabhah Nushrah selama ini dikenal luas sebagai kelompok mujahidin yang paling keras menghantam militer rezim Nushairiyah Suriah.
Realitanya sungguh di luar dugaan banyak pihak. Mujahidin menyerahkan keempat tawanan perang itu kepada hakim syariat. Keempat tawanan itu mengakui kejahatannya dan mengumumkan pertaubatannya. Mujahidin memaafkan mereka, memberi mereka jaminan keamanan dan mengajarkan ajaran Islam yang benar kepada mereka.
Subhanallah wal hamdulillah, sungguh mulia akhlak mujahidin Islam. Mereka tidak berperang demi membunuh dan melampiaskan dendam. Mereka berperang semata-mata untuk menegakkan syariat Allah dan membimbing musuh kepada petunjuk kebenaran Islam.
Mereka menghayati sepenuhnya pesan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam kepada Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu dalam perang Khaibar, “Seandainya Allah memberi petunjuk kepada seseorang lewat perantaraanmu adalah lebih baik bagimu daripada engkau memiliki unta merah.”
Video mujahidin menembak jatuh helikopter militer di kota Bu Kamal dan menawan empat tentara yang terluka
Berkaitan dengan penembakan jatuh helikopter tempur di Bu Kamal dan perlakuan baik terhadap keempat tawanan perang tersebut, mujahidin Jabhah Nushrah kawasan Suriah Timur telah mengeluarkan pernyataan resmi. Berikut ini terjemahannya.
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah Yang menjayakan orang-orang beriman dan menghinakan orang-orang kafir. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada nabi Muhammad, imam mujahidin. Amma ba’du.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
قَاتِلُوهُمْ يُعَذِّبْهُمُ اللَّهُ بِأَيْدِيكُمْ وَيُخْزِهِمْ وَيَنْصُرْكُمْ عَلَيْهِمْ وَيَشْفِ صُدُورَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ وَيُذْهِبْ غَيْظَ قُلُوبِهِمْ وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
“Perangilah mereka niscaya Allah akan mengazab mereka melalui perantaraan tangan kalian, menghinakan mereka, memenangkan kalian atas mereka dan menyembuhkan (sakit hati dalam) dada kaum beriman. Dan menghilangkan kemarahan dalam hati mereka. Dan Allah mengampuni siapa yang dikehedaki-Nya. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah [9]: 14-15)
Penjelasan kantor informasi Jabhah Nushrah wilayah Suriah Timur
Belakangan ini banyak perbincangan di media massa mengenai helicopter militer yang ditembak jatuh oleh tentara-tentara Jabhah Nushrah di kota Bu Kamal dalam pertempuran membebaskan Bandara Militer Hamdan.
Operasi penembakan jatuh helikopter militer itu telah diklaim dilakukan oleh sebagian pihak yang biasa berdusta untuk meraih kepentingan-kepentingan duniawi yang rendah. Tentara-tentara Jabhah Nushrah telah menembak jatuh helikopter tersebut dengan senapan mesin kaliber 12,5 mm setelah helikopter itu lepas landas dari bandara saat Jabhah Nushrah turut serta mengepung bandara tersebut.
Helikopter itu jatuh di wilayah pedalaman, maka para ksatria Jabhah Nushrah memburunya sehingga mereka terlibat baku tembak sengit dengan empat pengendara helikopter tersebut, yaitu empat orang perwira Nushairiyah; dua orang berpangkat kolonel dan dua orang berpangkat letnan. Keempat orang murtad itu tewas setelah baku tembak sengit berlangsung beberapa waktu lamanya. Para ksatria Jabhah Nushrah lalu menawan empat tentara yang terluka dan diangkut oleh helikopter tersebut untuk mendapatkan perawatan medis.
Keempat tentara (ahlus sunnah) tersebut telah disidik dan diminta bertaubat oleh hakim syariat, kemudian mereka semua dibebaskan oleh mujahidin Jabhah Nushrah. Keempat tentara yang dibebaskan tersebut adalah (dari kanan ke kiri):
1. Ali Ahmad Yusuf – warga pinggiran Homs (tentara wajib militer)
2. Muhammad Walid Yasyi – warga kota Bab Suraijah, Damaskus (tentara wajib militer)
3. Aiman Ibrahim Shihab – warga kota Douma, Damaskus (tentara wajib militer)
4. Ammar Musthafa Haddad – warga kota Ramal Selatan, Lattakia (tentara wajib militer)
Mereka saat ini mendapatkan jaminan keamanan dan sedang mempelajari ajaran agama mereka setelah mereka mengumumkan pertaubatan diri mereka.
Keterangan Foto: Foto empat tentara yang ditangkap dan kemudian dibebaskan oleh mujahidin setelah mereka mengumumkan pertaubatan mereka
(muhib almajdi/arrahmah.com)