ALEPPO (Arrahmah.com) – Syaikh Abdullah bin Muhammad Al-Muhaisini hafizhahullah memberi keteladanan yang indah bagi para ulama, juru dakwah, santri dan mahasiswa. Bersama sejumlah juru dakwah, santri dan mahasiswa yang tergabung dalam Markazu Du’atil Jihad, beliau turut serta dalam pengepungan dan penyerangan Penjara Pusat Aleppo.
Dari front Penjara Pusat Aleppo, beliau bersama mujahidin lainnya kemudian bertempur di front Naqarin, kota Aleppo. Pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah sekutunya telah merangsek maju di Aleppo sampai di front Naqarin, Syaikh Najjar dan Azizah. Di ketiga front tersebut, empat kelompok jihad bersatu dalam “Kamar Operasi Gabungan Penduduk Syam” untuk menghadang serangan besar-besaran rezim Nushairiyah dan milisi-milisi Syiah. Keempat kelompok tersebut adalah Jabhah Nushrah, Harakah Fajr Asy-Syam Al-Islamiyah, Jabhah Islamiyah dan Jaisyul Mujahidin.
Dengan kesabaran dan keteguhan seorang mujahid, Syaikh Abdullah Al-Muhaisini melakukan ribath da jihad di front Naqarin bersama mujahidin lainnya. Sepekan sebelumnya situs-situs revolusi Suriah merilis video Syaikh Al-Muhaisini menyampaikan seruan kepada semua kelompok jihad untuk mengirimkan pasukannya untuk mempertahankan Aleppo dari gempuran rezim. Khutbah tersebut disampaikan Syaikh Al-Muhaisini di tengah gencarnya tembakan pasukan rezim.
Pada Senin (3/3/2014) situs-situs revolusi Suriah memberitakan Syaikh Al-Muhaisini mengalami cedera di bagian kepala akibat pecahan bom yang ditembakkan oleh artileri pasukan Nushairiyah Suriah di front Naqarin. Beliau harus mengalami perawatan medis akibat cedera tersebut. Berkat karunia Allah semata dan kemudian doa kaum muslimin, Syaikh Al-Muhaisini mampu melanjutkan ribath dan jihad di front Naqarin.
Pada Selasa (4/3/2014) Syaikh Al-Muhaisini kembali muncul dalam video untuk menyampaikan pesan pemompa semangat mujahidin. Dengan kepala masih dibalut perban dan sambil menenteng senjata mesin, Syaikh Al-Muhaisini menegaskan akan terus berjihad dan mempersembahkan semua yang dimilikinya untuk mempertahankan Aleppo dari serangan pasukan rezim Nushairiyah.
Berikut ini cuplikan pesan pemompa semangat jihad yang disampaikan oleh Syaikh Al-Muhaisini dari front Naqarin, seperti dirilis oleh Edlib News Network dan situs-situs revolus Suriah lainnya.
“Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada imam para rasul.
Saudara-saudara kalian di sini, front Naqarin, masih terus berperang di jalan Allah, tidak membahayakan mereka orang-orang yang menelantarkan mereka dan tidak pula orang-orang yang memusuhi mereka. Tidak membahayakan mereka kondisi kurangnya persenjataan dan amunisi. Kami akan mempersembahkan apapun yang kami mampu; luka-luka, darah dan nyawa sehingga jika kami gugur, kami akan mengatakan kepada Allah: Wahai Rabbku, aku berperang untuk melaksanakan perintah-Mu:
فَقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ لَا تُكَلَّفُ إِلَّا نَفْسَكَ وَحَرِّضِ الْمُؤْمِنِينَ عَسَى اللَّهُ أَنْ يَكُفَّ بَأْسَ الَّذِينَ كَفَرُوا وَاللَّهُ أَشَدُّ بَأْسًا وَأَشَدُّ تَنْكِيلًا
“Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri dan kobarkanlah semangat orang-orang mukmin (untuk berperang). Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang yang kafir itu. Allah Amat besar kekuatan dan Amat keras siksaan-Nya.” (QS. An-Nisa’ [4]: 84)
Bergembiralah kalian wahai penduduk kami di Aleppo, bahwa saudara-saudara mereka kaum muhajirin tidaklah menelantarkan mereka, justru berdiri bersama mereka dengan darah mereka, nyawa mereka dan luka-luka mereka. Darah kami akan melindungi darah kalian. Kehormatan kami akan melindungi kehormatan kalian. Saya berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semoga membalikkan makar musuh kita dan musuh kalian pada leher musuh sendiri, sesungguhnya Allah Maha Mampu dan Maha kuasa atas hal itu.
Saya katakan kepada saudara-saudara saya Muhajirin dan Anshar di bumi Syam, kemarilah ke Aleppo sebelum Aleppo jatuh [ke tangan pasukan rezim Nushairiyah]. Saya katakan kepada para pedagang umat Islam, dukunglah [jihad di] Aleppo sebelum Aleppo jatuh. Demi Allah, pada hari ini darah-darah mengalir, darah yang suci, dan sesungguhnya kami demi Allah mengharapkan untuk meraih apa [mati syahid] yang telah diraih oleh saudara-saudara kami. Namun ia [mati syahid] adalah karunia Allah, Allah mengaruniakannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah Maha Mengaruniakan karunia yang agung.”
(muhib al majdi/arrahmah.com)