HOMS (Arrahmah.com) – Lima bulan penuh propinsi Homs dikepung dan dibombardir secara biadab oleh militer rezim Suriah. Puluhan ribu warga sipil muslim yang tak berdosa gugur.
Di tengah krisis sembako, obat-obatan, listrik dan air bersih, anak-anak kecil di propinsi Homs terpaksa harus berjuang keras untuk mempertahankan nyawa mereka. Di kota Rastan, anak-anak kecil telah membentuk sebuah regu mujahidin. Mereka siap berjihad melawan keganasan militer rezim Suriah dan milisi Syiah Shabihah.
Wartawan Media Centre in Rastan mewancarai sembilan anak kecil di kota Rastan pada Ahad (21/10). Dipimpin salah seorang di antara mereka yang bernama Abu Syi’ab, anak-anak kecil itu membentuk kelompok jihad sendiri. Regu Anak-anak Merdeka Rastan, begitulah mereka menamakan kelompoknya.
“Apa yang dilakukan tentara Bashar?” tanya wartawan.
“Mereka membom sekolah-sekolah, “jawab Abu Sha’b, pimpinan regu mujahidin anak-anak Rastan.
Anak-anak itu tidak memegang senjata yang sesungguhnya. Senjata mereka hanyalah senjata mainan. Namun yel-yel mereka adalah yel-yel perlawanan terhadap rezim Nushairiyah Suriah. Dengan bangga anak-anak itu menunjukkan senjata anti tank, senjata anti serangan udara, senapan mesin dan senapan serbu mainan mereka.
Ana tsair, ana tsair, aku revolusioner, aku revolusioner, pekik mereka dengan penuh semangat. Kini semangat jihad dan kesadaran perlawanan terhadap rezim Nushairiyah Suriah telah merata ke seluruh lapisan masyarakat muslim sunni Suriah. Semoga jika dikaruniai usia panjang, mereka benar-benar menjadi mujahidin Islam sejati yang menegakkan panji Islam di negeri Syam.
(muhib almajdi/arrahmah.com)