WASHINGTON (Arrahmah.com) – Ambulans telah sengaja dan berulang kali ditargetkan di Suriah, ujar para peneliti, menyerukan lebih banyak upaya untuk melindungi pekerja medis yang terjebak dalam konflik.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal BMJ Global Health, menganalisis laporan dari 243 serangan terhadap ambulans pada tahun 2016 dan 2017 dan menemukan lebih dari separuh kasus sengaja ditargetkan, lansir MEE pada Rabu (28/11/2018).
“Tidak ada ambiguitas dalam hasil: ambulans secara langsung dan berulang kali menjadi target serangan di Suriah,” ujar Hayes Wong, salah satu dari dua penulis laporan yang berbasis di AS.
Serangan-serangan yang diteliti kebanyakan dilakukan di daerah yang dikuasai pejuang oposisi di dan sekitar Aleppo, Idlib, Damaskus dan hampir 90 persen dilakukan oleh pasukan rezim Asad dan sekutunya Rusia.
Ada laporan berulang tentang serangan terhadap pekerja medis dan fasilitas kesehatan selama konflik tujuh tahun di Suriah, meskipun keduanya dilindungi oleh hukum internasional.
Di antara pekerja medis paling terkemukan di Suriah adalah Pertahanan Sipil Suriah atau White Helmets.
Pemimpin rezim Nushairiyah, Bashar Asad, menuduh White Helmets sebagai alat propaganda Barat dan pejuang “radikal” yang menyamar.
Paramedis di ambulans sangat rentan terhadap serangan karena mereka sangat terlihat dan dapat ditargetkan saat mereka menghampiri korban sesaat setelah serangan, menurut penelitian tersebut.
Hampir setengah dari ambulans yang diserang rusak parah atau hancur, berpotensi menghambat upaya untuk memberi bantuan kepada korban yang terluka. (haninmazaya/arrahmah.com)