WASHINGTON (Arrahmah.com) – Sebuah studi menyebutkan bahwa militer Rusia mampu menduduki negara anggota NATO di perbatasan timur hanya dalam waktu tiga hari. NATO disebut tidak memiliki kekuatan yang setara untuk menghalau serbuan Rusia.
Sebagaimana dilansir oleh Deutsche Welle, Jum’at (5/2/2016), militer Rusia diyakini akan mampu menduduki negara anggota NATO di kawasan Baltik hanya dalam waktu 36 hingga 60 jam.
Analisa yang dikeluarkan sebuah lembaga think-tank Amerika Serikat mengungkapkan bahwa NATO tidak memiliki kemampuan militer yang memadai untuk melindungi perbatasan terluarnya.
Melalui berbagai simulasi perang, Rusia akan dengan mudah mencaplok Latvia dengan mengirimkan batalion bersenjata berat, tanpa adanya kekuatan tandingan setara dari pihak NATO. Setelah menduduki Latvia, sisa pasukan dari ke 27 batalion infanteri bermotor Rusia akan dengan mudah menerobos Estonia dan merebut ibukota Talinn.
Studi setebal 16 halaman itu bahkan memperingatkan bahwa kekuatan gabungan antara pasukan infanteri Latvia dan Estonia yang dibantu serangan udara AS tidak akan mampu menghalau serangan Rusia.
Masalah terbesar yang dihadapi NATO adalah minimnya persenjataan di ke 12 batalion yang dimilikinya di perbatasan timur.
Studi tersebut juga mengungkapkan bahwa batalion NATO di timur tidak memiliki satu pun tank tempur, kecuali batalion Stryker milik AS yang dilengkapi dengan 300 kendaraan lapis baja dan 4.500 tentara. Sebaliknya semua 27 batalion Rusia di wilayah yang berbatasan dengan NATO diperkuat dengan tank tempur.
Hal yang harus dilakukan oleh NATO untuk menyaingi kekuatan Rusia yaitu NATO harus menambah kekuatannya di darat. Sebuah studi yang dilakukan oleh Rand Corporation menyarankan NATO untuk membentuk tujuh brigade, tiga diantaranya diperkuat dengan tank tempur, dan didukung oleh satuan artileri dan angkatan udara, untuk menjaga keamanan negara anggotanya di perbatasan terluar.
Namun penambahan pasukan pada skala sebesar itu akan menyedot biaya sekitar 2,7 milyar US Dollar atau sekitar 36 trilyun Rupiah per tahun.
(ameera/arrahmah.com)