(Arrahmah.com) – Mujahidin dari seluruh dunia terus mengalir ke Suriah, tidak ada laporan yang dapat menggambarkan jumlah tepat dari Mujahidin dari luar Suriah yang telah turut berperang melawan tentara rezim Syiah Nushairiyah dan milisi-milisi pendukungnya.
Gelombang Mujahidin di Suriah menjadi sorotan dunia. Intelijen dari berbagai negara gelisah disebabkan banyak warga negara mereka (yang Muslim) pergi ke Suriah untuk berjihad. Washington Institute for Near East Policy (sebuah lembaga pengamat kebijakan AS di Timur Tengah) bekerja sama dengan Evan Kohlmann dan Laith al-Khouri dari Flashpoint-Intel (sebuah layanan konsultan dan layanan data perusahaan Open Source yang fokus pada ancaman di dunia maya), mencoba menganalisa gelombang Mujahidin yang berdatangan ke Suriah.
Dalam artikel baru yang pengamat gabungan itu rilis, yang berjudul “Convoy of Martyrs in The Levant “a joint study charting the Evolving Role sunni fighters in the arms uprising against the Assad regime in Syria 2013” (Kafilah min Syuhada fie biladisyam/konvoi Syuhada di negeri Syam “sebuah studi gabungan yang mengamati peran para pejuang Sunni dalam revolusi bersenjata melawan rezim Assad di Suriah 2013), Mereka menemukan bahwa pejuang asing (baca: Muhajirin) dari 29 negara telah bergabung dalam perang di Suriah.
Data tersebut menyebutkan para pejuang datang dari Libya, Saudi Arabia, Tunisia, Yordania, Mesir Lebanon, Palestina, Russia, Dagestan, Kuwait, Irak, Uni Emirat Arab, Australia, Bahrain, Maroko, Aljazair, Azerbaijan, Bulgaria, Denmark, Perancis, Irlandia, Kabardino-Balkaria, Kosovo, Qatar, Turki, Britania Raya (UK), Amerika Serikat, Uzbekistan.
Bagaimanapun, data yang disajikan pengamat tersebut tidak merinci pasti para Mujahidin yang datang ke Suriah, bukan tidak mungkin negara asal dan jumlah mereka yang pergi ke Suriah lebih banyak dari yang diperkirakan, bahkan Yaman tidak disebutkan.
Selain itu data itu juga menyebutkan kelompok-kelompok Mujahidin di Suriah yang menjadi tempat bergabungnya para Muhajirin. Dan, di antara kelompok-kelompok yang disebutkan, Jabhah An-Nushrah adalah kelompok yang paling tinggi jumlahnya dan memang diakui pengaruhnya dan paling ditakuti oleh kafir Barat. (siraaj/arrahmah.com)