ALEPPO (Arrahmah.com) – Serangan pasukan rezim Nushairiyah Suriah, milisi Syiah “Hizbullah” Lebanon dan milisi sosialis Partai Buruk Kurdistan (PKK) semakin gencar di Aleppo. Mereka merangsek maju untuk merebut kembali desa demi desa dan kota demi kota yang telah dibebaskan oleh mujahidin. Jabhah Nushrah, Jabhah Islamiyah, dan Jaisyul Mujahidin telah membentuk “kamar operasi gabungan” untuk menyatukan kekuatan dalam menghadang serangan pasukan musuh tersebut.
Jabhah Islamiyah secara resmi pada hari Ahad, 2 Jumadil Ula 1435 H/2 Maret 2014 M menyatakan akan menghentikan konflik dengan Daulah Islam Irak dan Syam [ISIS] untuk memfokuskan diri dalam pertempuran melawan pasukan rezim di Aleppo. Jabhah Islamiyah merupakan aliansi antara enam kelompok mujahidin lokal Suriah; Harakah Ahrar Asy-Syam Al-Islamiyah, Jaisyul Islam, Shuqur Asy-Syam, Liwa’ At-Tauhid, Liwa’ Al-Haq dan Kataib Anshar Asy-Syam. Berikut pernyataan resmi Jabhah Islamiyah tersebut.
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam yang berfirman di dalam kitab suci-Nya:
وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Dan janganlah kalian berbantah-bantahan, yang menyebabkan kalian menjadi gentar dan hilang kekuatan kalian, dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Anfal [8]: 46)
Amma ba’du.
Melihat kepada kondisi yang tengah disaksikan oleh kancah intern Suriah dimana kekuatan-kekuatan militer yang aktif di dalam kancah Suriah tercerai-berai sehingga tidak melayani kepentingan revolusi Suriah untuk menumbangkan rezim thaghut dan mengingat serangan massif yang dilakukan oleh rezim atas perintah sekutu-sekutunya di Moskow dan Teheran, yang didukung oleh sekutu-sekutunya yaitu orang-orang Nushairiyah dari milisi-milisi Hizbul Lata dan milisi-milisi [Rafidhah] Irak di beberapa kawasan dalam negeri Syam, khususnya di Aleppo dan Qalamoun [pinggiran Damaskus]; maka kami kepemimpinan Jabhah Islamiyah setelah menggelar rapat Majlis Syura, memutuskan sebagai berikut:
– Segera menghentikan dari pihak kami semua operasi militer dan peperangan antara Mujahidin Jabhah Islamiyah dan saudara-saudara mereka Mujahidin Daulah Islam Irak dan Syam di seluruh wilayah Suriah.
– Tunduk kepada hukum-hukum dan keputusan-keputusan Mahkamah-Mahkamah Syariat yang diridhai oleh saudara-saudara kami mujahidin Daulah Islam Irak dan Syam untuk menyelesaikan kasus yang telah terjadi dalam perkara darah, perselisihan-perselisihan dan perkara-perkara yang masih menggantung [di antara kedua belah pihak] tanpa kami mengajukan syarat apapun.
– Menganggap perselisihan yang telah terjadi di waktu yang lalu sebagai bagian dari godaan setan, kelemahan jiwa dan memperturutkan hawa nafsu. Oleh karena itu kami menyerukan untuk membuka lembaran baru kerjasama antara Jabhah Islamiyah Suriah dan Daulah Islam Irak dan Syam guna menghantam benteng-benteng rezim Asad dan pasukan-pasukan Majusi agar mempercepat penyelesaian penderitaan yang dialami oleh rakyat Suriah.
– Seluruh unsur Jabhah Islamiyah menjauhkan dirinya dari konflik dan bentrokan apapun pada saat ini dan masa yang akan datang diluar konteks perang melawan rezim Nushairiyah Suriah, tentaranya dan sekutu-sekutunya.
Pernyataan ini berlaku mengikat [kepada seluruh unsur Jabhah Islamiyah] dan berlaku sejak saat dirilisnya pernyataan ini.
Allah Yang Maha mengurus urusan dan memberi taufik.
Majlis Syura Jabhah Islamiyah
2 Jumadil Ula 1435 H
2 Maret 2014 M
Ketua Majelis Syura: Ahmad Isa Syaikh
Ketua Dewan Militer: Zahran Abdullah Alusy
Ketua Dewan Politik: Hassan Abud
(muhib al majdi/arrahmah.com)