GAZA (Arrahmah.com) – Harga daging di berbagai pasar hewan qurban di Gaza mengalami lonjakan besar yang menyebabkan banyaknya masyarakat yang mengurungkan niat untuk melakukan qurban karena ketidakmampuan mereka membeli hewan qurban. Di lain pihak, daya beli para pedagang hewan qurban juga menurun akibat kekhawatiran akan terjadinya penurunan drastis harga daging secara mendadak.
Suara Palestina melaporkan pada Rabu (9/9/2015) bahwa hal tersebut disebabkan oleh tingginya harga daging di dunia internasional yang disebabkan sejumlah penyakit yang menyerang hewan ternak sapi dan domba di sejumlah negara importir di Eropa. Sementara tingginya harga daging lokal disebabkan larangan sejumlah negara importir internasional untuk memasukan daging ke Jalur Gaza selama tidak kurang dari 2 bulan dikarenakan menolak cara penyembelihan hewan (tidak Islami).
Dengan demikian keadaan tersebut menjadikan hari Raya Idul Adha 1436 H yang menurut para Ulama Falak akan jatuh pada tanggal 24 bulan ini akan berlangsung dalam kondisi ekonomi yang buruk. Ini merupakan akibat sejumlah krisis moneter yang melanda jalur Gaza, sehingga menyebabkan terpuruknya kondisi warga setempat.
Harga-harga melonjak
Husam Al-Heluw, salah seorang kepala peternakan hewan ternak mengatakan bahwa harga kiloan daging semakin melonjak, dimana satu kilo daging sapi Belanda menjadi 6 USD dari tahun lalu yang harganya hanya 4 USD/kg. Sementara harga satu kilo daging sapi lokal mencapai 7 USD dari harga tahun lalu yang hanya 5 USD/kg. Begitu juga daging domba, harganya naik menjadi 3 kali lipat dibandingkan dengan tahun yang lalu.
Husam menilai bahwa lonjakan harga daging ini terjadi dikarenakan beberapa sebab, yang terutama adalah larangan negara Australia mengirimkan hewan ternak ke wilayah Palestina. Pelarangan itu adalah bentuk penolakan atas teknis penyembelihan sejumlah lembaga pecinta hewan, yang mengarah pada keputusan “Israel” yang melarang impor dari sejumlah negara Eropa karena munculnya beberapa kasus penyakit yang menimpa hewan-hewan ternak.
Disebutkan juga bahwa sisi lain dari keputusan pelarangan impor tersebut adalah karena bersamaan dengan hari raya Yahudi yang bertepatan juga dengan hari raya Islam dimana hal tersebut mengakibatkan berlipat gandanya permintaan dan berarti penurunan suplay sehingga terjadilah permasalahan harga secara jelas.
Husam memperkirakan bahwa harga saham pada hewan Qurban Ied semacam sapi akan mencapai hingga 256 USD, sementara harga satu kilo daging merah di sejumlah pasar akan mencapai kisaran 15 USD hingga 17 USD.
Jumlah mencukupi
Pada dasarnya, Ketua Umum Pemasaran Kementrian Pertanian dan Peternakan di Gaza, Tahsin Assaqqa menegaskan adanya lonjakan signifikan pada sejumlah harga hewan qurban tahun ini seraya memperkirakan bahwa daya beli akan melemah.
Assaqqa mengatakan dalam pernyataannya kepada Alresalah.ps bahwa jumlah hewan qurban yang diperlukan untuk ied al adha tersedia dimana telah masuk kurang lebih 25 ribu ekor hewan Qurban dari jenis sapi sejak awal tahun ini.
Ia memperkirakan juga masuknya sekitar 4000 ekor sapi betina dan sapi jantan untuk qurban dalam waktu dekat, ditambah lagi sekitar 2 ribu hewan ternak qurban hasil peranakan di Gaza, sehingga saat ini tidak kurang dari 31 ribu ekor akan tersedia. Akan tetapi sekitar 18 ribu diantaranya telah disembelih sejak tahun ini sehingga yang tersisa kurang lebih 13 ribu ekor sapi, dan jumlah tersebut dinilai cukup untuk tahun ini.
Ia juga menjelaskan bahwa harga satu kilo gram daging sapi Belanda mencapai 5 USD/ kg, sementara daging sapi lokal mencapai 7 USD/ kg.
Ia menambahkan bahwa harga harga tersebut naik sekitar 20% mengikuti pola harga internasional, dimana para pedagang terpaksa harus menjual secara grosir, dalam kondisi mendekati hari Idul adha meskipun minim keuntungan.
Ia memperkirakan bahwa sejumlah badan amal akan menolong para pedagang di Gaza dari kerugian. Caranya adalah dengan membeli hewan-hewan qurban dan mendistribusikannya kepada warga merujuk kepada data konsumsi lembaga-lembaga amal tersebut yang mencapai 14 ribu ekor hewan qurban, pasca agresi militer terakhir atas Jalur Gaza tahun lalu.
Menurut tuntutan dan suplai
Di sisi lain, seorang pakar urusan ekonomi, Dr. Mu’ayan Rajab mengatakan bahwa lonjakan harga kali ini secara medasar disebabkan oleh 2 hal: “larangan ‘Israel’ terhadap masuknya sapi dari Eropa sejak bulan Mei hingga bulan Juli tahun ini, dikarenakan munculnya penyakit demam hewan di Rumania dan Hungaria dimana keduanya merupakan negara pengekspor dengan jumlah besar.”
Sementara alasan kedua, menurut Rajab adalah larangan impor Sapi dari Australia ke Gaza karena perbedaan cara menyembelih dengan alasan bahwa cara penyembelihan di Gaza tidak sesuai dengan cara sejumlah lembaga pecinta hewan. Hal ini mengakibatkan terhentinya impor secara langsung sehingga memaksa para pedagang melakukan impor dari para peternak Israel dengan harga tinggi dan menyebabkan lonjakan harga.
Rajab juga menegaskan kepada alresalah.ps bahwa, para pedagang tengah berusaha mendapatkan keuntungan tertinggi karena sejumlah pasar melihat adanya penurunan harga dalam beberapa hari kedepan jikalau masalah suplay kelak tertanggulangi, sebagaimana dikutip Suara Palestina.
Berikut daftar harga hewan qurban di Gaza Palestina.
1 Ekor Sapi 480 kg = 2,350 USD
1 Ekor Unta 320 kg = 1,550 USD
1 Domba 50 kg = 450 USD
(adibahasan/arrahmah.com)