BATAM (Arrahmah.com) – Mahasiswa STIT Hidayatullah Batam menyelenggarakan seminar sastra dan jurnalistik di Gedung Asia Raya, Kampus 2 Hidayatullah Tanjung Uncang, Sabtu (19/8/2017).
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Ust Jamaludin Nur, selaku ketua Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Batam. Dalam sambutannya dia sangat berharap agar gerakan pena terus diasah, gunakan pena untuk menyuarkan kebenaran dalam meretas peradaban islam. Apalagi sekarang ini banyak media media yang begitu ekstrim dan sangat anti dengan islam.
“Semoga pelatihan ini bisa menghasilkan jurnalis-jurnalis muslim yang mampu menyerukan kebaikan lewat pena dan bisa menjawab tantangan globalasasi di Batam khususnya,” katanya.
Selanjutnya dalam pemparan materinya Andre Rahmad menjelaskan tentang pentingnnya peranan media di era globalisasi saaat ini. Media bisa menciptakan, dan juga mengahancurkan citra. Sehingga sudah seharusnya kita berkecimpung dalam dunia jurnalistik muslim. Mengapa harus menjadi jurnalis muslim? Yakni untuk melawan fitnah media yang ekstrim kepada islam, membendung opini-opini yang dilemparkan ke publik untuk menjatuhkan islam. Dalam istilah disebut “ cacing jadi naga, naga jadi cacing” kebenaran di redupkan dan di tenggelamkan dan membesar-besarkan kebatilan ”.
“Apalagi di batam ini sangat gencar dengan misionaris, namun semua media bungkam. Tidak ada yang memberitakannya. Ini menjadi tantangan bagi kita generasi muda untuk terus berjuang, bekerja keras dalam hal jurnalistik. Jadilah jurnalis yang lebih mengedepankan kebenaran dari pada materi semata, gunakan pena itu untuk meretas peradaban islam serta berkomitmen yang kuat, azam yang gigih untuk terus memberikan sumbangsih pemikiran dan tulisan yang beramnfaat untuk ummat,” terangnnya.
Jurnalis warga M Hamka Syaifudin melaporkan, seminar diikuti oleh mahasiswa/i, siswa/i SMP, SMA Hidayatullah Batam yang berjumlah sekitar 300 orang.
(azmuttaqin/arrahmah.com)