(Arrahmah.com) – Beberapa dermawan yang dengan kesadaran tinggi melancarkan kapal bantuan bertajuk “freedom flotilla” dengan dukungan negeri Muslim Turki. Tujuan mereka adalah menunjukkan rasa kemanusiaan dan simpati moral untuk Muslim di Jalur Gaza yang sangat ditekan dan harus menghadapi blokade laut, darat dan udara oleh tentara penjajah zionis.
Namun tentara zionis dengan brutal menyerang kapal tersebut sebelum mereka mencapai tujuan mereka, ironisnya serangan tersebut dilakukan saat penumpang kapal tengah melaksanakan ibadah sholat Shubuh.
Tentara Israel dengan brutal menyerang kapal pertama dari enam kapal Freedom Flotilla dengan bantuan ratusan kapal militer dan helikopter. Kemudian komando Israel dan angkatan lautnya melancarkan serangan brutal, membunuh sipil tak bersenjata yang berada di geladak kapal dan melukai 52 lainnya. Ini benar-benar tindakan bar-bar, tidak berperikemanusiaan, tidak bermoral yang dilancarkan tentara zionis. Tidak ada peristiwa seperti ini dalam kebudayaan lain kecuali kebudayaan Zionisme yang berdasarkan kebrutalan.
Syahidnya (Insha Allah) para aktivis perdamaian di tangan tentara brutal Israel mengundang kutukan keras dari berbagai negeri Muslim. Mereka menyebutnya sebagai kriminal. Namun Benjamin Netanyahu, pemimpin rezim zionisme melindungi serangan ini dalam statemen terakhirnya dan menyatakan kebanggaannya terhadap para tentaranya.
Dengan bangga dan sebagai apresiasi dunia Islam juga langkah moral dan simpati penduduk Turki atas penderitaan penduduk Gaza, Imarah Islam Afghanistan pun mengutuk keras serangan zionis terhadap kapal bantuan tersebut dan berdoa semoga Allah membalas amalan mereka yang martir dengan Jannah dan menggantikan dengan kebaikan yang lebih banyak untuk mereka yang terluka.
Imarah Islam Afghanistan menyerukan sleuruh penguasa Muslim dan penduduk dunia untuk ikut mendukung dan mempertahankan penduduk Palestina juga mengikuti langkah Turki dan menunaikan kewajiban Islam dengan membebaskan kiblat pertama, Masjidil Aqsa dan mengakhiri blokade yang mengakibatkan penderitaan Muslim Gaza.
Seluruh penguasa Muslim dan penduduk Muslim dunia harus bergabung menghadapi arogansi kolonialis dan memenangkan kemerdekaan dari tangan kolonialisme melalui jihad dan pengorbanan. (haninmazaya/revolution/arrahmah.com)