KABUL (Arrahmah.id) – Wakil Menteri Luar Negeri Imarah Islam Afghanistan mengatakan bahwa peserta perempuan dalam pertemuan internasional tentang Afghanistan tidak dapat mewakili perempuan Afghanistan.
Ini adalah pejabat tinggi kedua dari Imarah Islam Afghanistan dalam dua hari, yang mengkritik pertemuan internasional tentang Afghanistan.
Berbicara pada upacara kelulusan sebuah madrasah perempuan di Kabul, wakil Menlu Sher Muhammad Abbas Stanikzai mengatakan bahwa hak-hak perempuan telah dilindungi di Afghanistan.
“Para wanita yang berpartisipasi dalam pertemuan di luar negeri dan menyuarakan suara wanita -mereka tidak dapat mewakili wanita Afghanistan,” kata Sher Muhammad Abbas Stanikzai, wakil menteri luar negeri, seperti dilansir Tolo News (22/2/2024).
Stanikzai mengatakan bahwa negara tidak dapat maju tanpa pendidikan modern dan meminta agar sekolah dan universitas untuk anak perempuan dibuka kembali.
“Saya tegaskan bahwa pintu pendidikan tidak boleh ditutup dan tidak boleh ada perbedaan dalam pendidikan. Kita membutuhkan laki-laki dan perempuan di semua bagian,” tambah Stanikzai.
Sementara itu, para guru dan ulama meminta para lulusan perempuan untuk membagikan pendidikan mereka kepada orang lain.
Sudah lebih dari 880 hari sejak penutupan sekolah di atas kelas enam untuk anak perempuan, tetapi Imarah Islam Afghanistan belum memutuskan untuk membuka kembali sekolah dan universitas untuk anak perempuan. (haninmazaya/arrahmah.id)