KABUL (Arrahmah.id) – Sher Mohammad Abbas Stanekzai, Wakil Menteri Luar Negeri untuk Urusan Politik, telah menepis klaim adanya konflik di antara para anggota Imarah Islam Afghanistan.
Stanekzai menyatakan dalam sebuah acara di Kabul bahwa setiap perbedaan bukanlah mengenai posisi atau akumulasi kekayaan, namun lebih disebabkan oleh perbedaan perspektif mengenai pembangunan dan kemajuan negara, lansir Tolo News (27/10/2024)
Ia mengatakan: “Selama sekitar satu minggu ini, Anda mungkin telah mendengar di media bahwa berbagai media telah mendiskusikan konflik yang diduga terjadi di antara para pejabat di Imarah Islam, berspekulasi tentang faksi dan alasan yang berbeda. Hari ini, saya menyatakan dari platform ini bahwa, Alhamdulillah, sebagai salah satu anggota pendiri Imarah Islam, saya dapat mengonfirmasi bahwa sama sekali tidak ada konflik seperti itu dalam pemerintahan kami.”
Wakil Menteri Luar Negeri menyoroti bahwa isu-isu tertentu tidak boleh dibiarkan menyebabkan perselisihan atau kekacauan di negara ini dan menyoroti pentingnya mengatasi masalah ini secara konstruktif.
Stanekzai mengatakan: “Ketika beberapa pemimpin kita berbicara di konferensi atau di media tentang topik-topik seperti pendidikan, ekonomi, atau politik, masyarakat internasional, media, dan rakyat kita tidak boleh menafsirkan hal ini sebagai tanda-tanda konflik atau masalah di antara kita. Kita telah melihat hasil dari perpecahan di masa lalu. Selama empat puluh tahun, rezim-rezim masa lalu dilanda konflik internal, yang berujung pada perang, kehancuran, dan kehancuran yang masih dihadapi oleh Afghanistan hingga saat ini.”
Stanekzai lebih lanjut menekankan pentingnya persatuan di antara warga negara, dan memandangnya sebagai hal yang penting untuk kemajuan bangsa. Ia mengatakan, “Kita harus belajar dari masa lalu untuk mencegah situasi di mana, semoga Allah melarang, perselisihan internal atau perang saudara dapat muncul kembali, membuat Afghanistan rentan terhadap pendudukan asing. Kita tidak boleh sampai pada titik di mana kita bergantung pada negara lain.”
Sebelumnya, beberapa pejabat lain dari Imarah Islam juga telah menepis klaim adanya konflik internal, dan menyebutnya sebagai propaganda untuk melawan pemerintah Afghanistan. (haninmazaya/arrahmah.id)