JAKARTA (Arrahmah.com) – Menteri Keuangan Sri Mulyani terlihat lega atas pembelaan yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terhadap keputusan pemerintah yang memberikan dana talangan senilai RP6,7 Triliun dalam upaya menyelematkan Bank Century.
“Ya, ya,” kata Sri Mulyani singkat sambil tersenyum ketika ditanya seputar pidato presiden di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (4/3).
Pidato SBY dengan menggelar jumpa pers besar-besaran untuk mengomentari rekomendasi Pansus DPR soal Bank Century.
Presiden jelas sekali membela keputusan yang diambil oleh Boediono (saat itu menjabat Gubernur Bank Indonesia) dan Sri Mulyani (Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan-KSSK) dalam memberikan dana talangan kepada Bank Century.
Ketika diminta untuk memberikan jawaban yang lebih detail, kembali Sri Mulyani hanya mengangguk-anggukan kepalanya sambil tetap mengumbar senyum yang lebar. Sri Mulyani lantas sibuk menerima jabatan tangan dari rekan-rekannya sesama menteri.
Ia pun bergegas menuju ruang dalam istana untuk menghindari kejaran wartawan lainnya.
Dalam pidatonya, Presiden secara terbuka dan dalam pernyataan yang terang menyampaikan bahwa Boediono dan Sri Mulyasni adalah dua putra bangsa yang rekam jejaknya baik, termasuk integritasnya dalam menyelamatkan perekonomian nasional.
Presiden juga menjelaskan bahwa keputusan yang diambil pemerintah saat itu (di akhir 2008) berada dalam suatu ancaman krisis, sehingga perlu dilakukan pengambilan keputusan yang cepat dan strategis.
“Keputusan tersebut merupakan yang terbaik. Tidak ada sedikitpun benturan kepentingan..sehingga tidak perlu ada prasangka buruk,” katanya.
Lebih jauh Kepala Negara menjelaskan situasi yang dialaminya saat itu yang sedang berada di luar negeri menghadiri KTT G-20 di AS dan forum APEC di Peru.
Dua pertemuan penting tingkat dunia yang secara khusus membahas upaya untuk mengatasi krisis global secara bersama-sama.
Selama pidato berlangsung, Wapres Boediono dan Menkeu Sri Mulyani terlihat serius menyimak kata demi kata yang disampaikan.
Pada acara itu hadir seluruh menteri yang duduk dalam kabinet Indonesia Bersatu II. [ant/hidayatullah.com]