KOLOMBO (Arrahmah.com) – Sri Lanka sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui apakah beberapa warga negara Saudi terlibat dalam serangan Minggu Paskah. Penyelidikan ini mungkin memerlukan bantuan Arab Saudi untuk memverifikasi identitas tiga orang yang ada di negara pulau tersebut pada saat ledakan 21 April tetapi meninggalkan negara itu pada hari berikutnya, Asia News Network melaporkan Senin (17/6/2019).
Polisi yang menyelidiki dugaan keterlibatan mantan Gubernur Provinsi Timur MLAM Hizbullah dengan mereka yang bertanggung jawab atas serangan Minggu Paskah telah mencatat pernyataan dari politisi UPFA mengenai pertemuannya dengan sekelompok warga negara Saudi sehari setelah enam serangan terkoordinasi yang menewaskan lebih kurang 260 orang.
Sumber markas besar kepolisian mengatakan bahwa Divisi Investigasi Teroris (TID), pada hari Sabtu (15/6) menanyai Hizbullah terkait hubungan ini.
Menurut markas besar kepolisian, Hizbullah bertemu dua warga negara Saudi di sebuah hotel mewah di Pasikudah selama jam malam di seluruh negeri dan sebuah rekaman CCTV menunjukkan bahwa dia meninggalkan hotel bersama tiga orang asing. Markas besar kepolisian mengatakan bahwa meskipun referensi dibuat untuk dua orang asing, penyelidikan selanjutnya mengungkapkan kehadiran orang ketiga.
Hizbullah, yang tiba di TID pada hari Sabtu jam 9.45 pagi, meninggalkan kantor hampir jam 6 sore.
Dengan bantuan rekaman CCTV, polisi telah mengidentifikasi tiga warga negara Saudi. Selain Hizbullah, beberapa orang lainnya diinterogasi. Karyawan hotel tempat orang Saudi menginap diyakini ada di antara mereka.
Setelah mengajukan surat pengunduran dirinya kepada Presiden Maithripala Sirisena pada 3 Juni di Sekretariat Presiden, Hizbullah mengatakan kepada media bahwa orang asing itu adalah investor dan sama sekali tidak ada dirahasiakan tentang pertemuannya dengan mereka. Hizbullah mengklaim bahwa dia telah menjelaskan kepada Presiden Sirisena tentang pertemuan yang terjadi di hotel Pasikudah tersebut.
Para pejabat mengatakan bahwa Sri Lanka sangat menghargai dukungan yang diberikan oleh Arab Saudi sejak penyelidikan serangan 21 April dimulai. Mereka menunjukkan ekstradisi yang cepat dari lima aktivis Jama’ah Tauhid Nasional (NTJ), termasuk Mohamed Milhan, yang diyakini sebagai tangan kanan pelaku bom bunuh diri Zahran Hashim dilansir pada Jumat (14/6) menggarisbawahi kerjasama sejumlah warga negara Saudi. (Althaf/arrahmah.com)