WASHINGTON (Arrahmah.com) – Sirkulasi pesan dan meme anti-Muslim mendominasi Twitter selama satu bulan setelah Donald Trump terpilih sebagai presiden AS, lembaga perlindungan hak-hak sipil, Southern Poverty Law Center (SPLC) menyatakan pada Kamis (15/12/2016).
Sejumlah gambar yang diunggah di situs micro-blogging, salah satu contohnya, memperlihatkan Walikota London, Sadiq Khan, dinamai “Hamaskhan” dan disebut sebagai ‘Pokémon berbahaya yang mempromosikan terorisme Islam’, SPLC menuturkan.
Kelompok hak asasi manusia ini menganalisis sejumlah post yang dimotivasi kebencian di Twitter antara 8 November dan 8 Desember dan menemukan bahwa lebih dari 1.750 foto dan meme terkait lebih dari 1.800 akun Twitter secara luas selama periode tersebut. Kelompok ini mencatat, meskipun retorika dan pencitraan anti-Muslim ini hanya menyumbang sekitar 4 persen dari total gambar yang didistribusikan, foto-foto ini telah dibagi dalam skala yang jauh lebih besar. Menurut laporan itu, satu gambar atau meme dibagi lebih dari 100 kali. Secara keseluruhan, gambar rasis semacam ini didistribusikan lebih dari 2.750 kali. Twitter telah memblokir beberapa akun tersebut, kelompok itu mencatat.
Meme dan gambar-gambar tersebut dibuat oleh atau terkait dengan kelompok rasis yang sebagian besar berbasis Washington DC, Center for Security Policy, yang dikenal karena mempromosikan teori konspirasi anti-Muslim. Beberapa gambar dibagikan dari video yang mereka unggah tahun 2012. Video ini memperlihatkan upaya kelompok politik Mesir terlarang, Ikhwanul Muslimin, yang diklaim berhasil menyusup masyarakat dan pemerintah Amerika.
“Meme dan gambar lainnya adalah upaya untuk mencitraburukkan Islam dan kaum Muslim. Beberapa foto menggambarkan perempuan yang dicambuk dan dilempari batu di luar negeri – gambar yang biasa digunakan oleh kaum rasis dan aktivis anti-Muslim untuk mengklaim bahwa perilaku ini adalah Islam. Sementara yang lainnya berfokus pada teori konspirasi yang dipopulerkan di seluruh dunia bahwa Islam mengambil alih Eropa bersamaan dengan masuknya pengungsi Suriah tahun ini,” kata laporan SPLC.
“Analisis juga mencerminkan iklim anti-Muslim mengganggu di dunia nyata. statistik kejahatan kebencian FBI baru-baru ini dirilis untuk tahun 2015 menunjukkan bahwa kejahatan kebencian anti-Muslim meningkat dua pertiga dari tahun sebelumnya . Trump juga menyewa tokoh anti-Muslim sebagai penasehat dan mengambil sejumlah figur yang terkait erat dengan organisasi anti-Muslim sebagai bagian dari kabinetnya,” kata laporan itu. (althaf/arrahmah.com)