OVIEDO (Arrahmah.id) – Kebakaran hutan yang berubah menjadi berbahaya telah memaksa lebih dari 3.000 orang dievakuasi dari rumah mereka di pulau Tenerife, Spanyol, kata pihak berwenang pada Kamis (5/10/2023).
Blanca Perez, kepala keadaan darurat Tenerife, mengatakan bahwa pada Rabu malam (4/10), api membesar dengan cepat dan memaksa evakuasi. Dia mengatakan meski kondisinya membaik pada Kamis pagi (5/10), kawasan tersebut masih belum aman.
Kebakaran tersebut dilaporkan dimulai sebagai pengaktifan kembali kebakaran hutan besar yang terjadi di daerah yang sama pada Agustus. Kebakaran yang menghanguskan sekitar 15.000 hektar (37.000 acre) ini merupakan kebakaran hutan terburuk yang pernah terjadi di Kepulauan Canary dalam 40 tahun terakhir dan kebakaran terbesar di Spanyol sepanjang tahun ini.
Kebakaran kembali terjadi bersamaan dengan suhu panas yang memecahkan rekor di Tenerife dan Kepulauan Canary di Spanyol.
Yang pertama di Spanyol pada Oktober, pihak berwenang harus mengeluarkan peringatan oranye untuk suhu tinggi di Kepulauan Canary pada pekan ini. Hingga Kamis (5/10), masih ada peringatan kuning untuk suhu panas di Tenerife dan pulau-pulau lainnya.
Badan meteorologi Spanyol telah mengonfirmasi bahwa Tenerife memecahkan rekor suhu terpanas di Oktober pada Selasa (3/10), dengan suhu mencapai 39,4 derajat Celsius (102,9 derajat Fahrenheit).
Dengan suhu seperti musim panas di Kepulauan Canary dan sebagian besar semenanjung Spanyol, sebagian besar wilayah negara ini berada pada “risiko ekstrim” terjadinya kebakaran hutan.
Pada Rabu (4/10), pemerintah daerah di Tenerife meminta bantuan dari militer Spanyol untuk membantu mengendalikan kobaran api.
Hingga Kamis (5/10), 60 petugas dan 26 kendaraan ikut berjuang untuk memadamkan api. (zarahamala/arrahmah.id)