Kordova (armnews), kota bersejarah Spanyol menjadi tuan rumah konferensi internasional tentang “Sikap Permusuhan dan Diskriminasi terhadap Islam”.
Konferensi selama dua hari yang dimulai Selasa (9/10) tersebut diprakarsai oleh Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Uni Eropa (OSCE).
Konferensi semacam ini merupakan yang pertama kali diadakan atas prakarsa OSCE, yang membahas konsekuensi intoleransi dan diskriminasi terhadap Muslim dan mendiskusikan peranan penting media dan pendidikan dalam melawan fenomena ini.
Delegasi dari negara-negara anggota OSCE termasuk Amerika Utara, Eropa dan Asia Tengah, juga negara-negara mitra dari Asia, Mediterania mengmbil bagian dalam konferensi tersebut.
Menteri Urusan dan Kerjasama Luar Negeri Spanyol Miguel Moratinos menggarisbawahi fakta bahwa pencegahan diskriminasi dan intoleransi terhadap Muslim, dan menciptakan suatu iklim positif dari hidup berdampingan secara damai, yang mana semua agama memiliki tempat masing-masing, saling harmonis, merupakan suatu etika yang sangat penting di masa kita sekarang ini.
“OSCE sangat prihatin tentang diskriminasi dan intoleransi terhadap Islam, dan Spanyol menegakkannya sebagai salah satu prioritas pembangunan dan intensifikasi dimensi kemanusiaannya,” katanya sembari mempertanyakan sikap anti-semitisme dan bentuk diskriminasi agama dan rasial lainnya.
Materi diskusi dalam konferensi itu mencakup politik, akademik, sosial yang akan disampaikan oleh para tokoh Muslim yang hidup di negara-negara OSCE.
“Kami akan mendiskusikan konsekuensi-konsekuansi intoleransi dan diskriminasi terhadap Muslim dari suatu pandangan internasional, dan dari perspektif penaksiran bagaimana dampaknya terhadap masyarakat kita,” katanya.
“Diskriminasi di tempat-tempat pekerjaan di pasar, di rumah atau dalam pendidikan, yang dampaknya dapat menimbulkan ekstrimisme,” ujarnya kepada IINA.(ant/arrahmah.com)