TRIPOLI (Arrahmah.com) – Dr. Abdurrahim El-Keib adalah seorang sarjana elektronik dan politikus Libya anggota Dewan Transisi Nasional (NTC). Dalam sidang NTC untuk memilih kepala pemerintahan baru Libya pada Senin Sore (31/10/2011) kemarin, ia meraih suara terbanyak anggota dewan dan disahkan sebagai perdana mentri Libya.
Dr. Abdel Rahim al-Keib pernah bekerja pada The University of Alabama sebagai Assistant Professor of Electrical Engineering pada tahun 1985 dan menjadi profesor pada tahun 1996. Ia pernah mengajar di Universitas Tripoli, North Carolina State University, The University of Alabama, the American University of Sharjah, dan terakhir pada The Petroleum Institute di Uni Emirat Arab. Ia menjadi pembimbing beberapa tesis MSc dan disertasi PhD, dan meraih beberapa penghargaan atas jasanya di bidang pendidikan dan riset iptek
Dr. al-Keib melakukan sejumlah riset di bidang Electrical Power Engineering dan menulis sejumlah paper riset. Selama ini risetnya disponsori oleh National Science Foundation (NSF), the Electric Power Research Institute (EPRI), the US Department of Energy (US DoE), Southern Company Services (SC), dan Alabama Power Company (APCO). Ia telah mempublikasikan sejumlah paper, laporan riset, dan buku karangan. Ia bekerja sebagai konsultan untuk beberapa perusahaan industry,termasuk di antaranya Alabama Power Company dan Southern Company Services.
Ia tercatat sebagai anggota dewan direksi the Arab Science and Technology Foundation (2001–2007), anggota komisi ilmu pengetahuan dan teknologi the Islamic Development Bank, anggota senior the World Science and Engineering Academy and Society (WSEAS) Transactions on Power Systems, anggota dewan pembina the Korean Institute of electrical Engineers (KIEE)/Society of Power Engineering, dan dewan Pembina the International Journal of Innovations in Energy Systems and Power (IJESP).
Setelah menyelesaikan tugas mengajar di The University of Alabama, ia menghabiskan waktu dua tahun (1999–2001) untuk mengajar di The American University of Sharjah, Sharjah, Uni Emirat Arab. Ia memegang jabatan sebagai direktur divisi listrik, elektronik, dan mesin komputer. Bersama kolega-koleganya di fakultas, ia mendirikan divisi tersebut dan mendapat akreditasi nasional Uni Emirat Arab. Selama memimpin divisi tersebut, ia telah membentuk dan mengepalai banyak komite demi memajukan program S2 dan S3 di bidang electrical engineering.
Dilihat dari latar belakang pendidikan dan pekerjaannya, Dr. Abdel Rahim al-Keib cukup dikenal di kalangan Barat dan negara-negara Arab. Masuk akal jika dibalik keterpilihan dirinya sebagai perdana mentri baru Libya tersembul harapan pengelolaan sumber-sumber energi dan kekayaan alam Libya yang lebih baik. Meskipun juga muncul kekhawatiran, ia akan bersikap kooperatif dengan tekanan perusahaan-perusahaan multinasional negara-negara salibis NATO yang mengincar minyak bumi dan sumber-sumber energi Libya lainnya. Perjalanan waktu akan membuktikan, akankah perdana mentri baru Libya tunduk kepada tekanan Barat atau tidak.
(muhib al-majdi/arrahmah.com)