HARADHERE (Arrahmah.id) – Pasukan pimpinan pemerintah Somalia telah merebut kubu Asy Syabaab di Samudra Hindia, kata menteri pertahanan pada Senin (16/1/2023), dalam salah satu kemenangan paling signifikan mereka sejak melancarkan serangan terhadap kelompok itu tahun lalu.
Pasukan merebut kota pelabuhan Harardhere dan kota terdekat Galcad, klaim Menteri Pertahanan Abdulkadir Mohamed Nur dalam sebuah siaran di televisi milik negara.
Harardhere adalah pangkalan utama pembajak yang membajak kapal dagang hingga 2011. Kemudian diambil alih oleh Asy Syabaab, yang pertama kali bangkit melawan pemerintah pada 2007, lansir Al Jazeera.
“Distrik Haradhere dan Galcad telah diambil dari tangan ‘teroris’ Asy Syabaab,” kata Nur. “Ini berarti Asy Syabaab dikuasai dan hilang. Kota-kota yang tersisa juga akan segera dibebaskan.”
Juru bicara Asy Syabaab belum mengeluarkan komentar.
Pemerintah dan milisi klan sekutu telah memaksa Asy Syabaab keluar dari petak-petak wilayah di Somalia tengah sejak melancarkan serangan besar-besaran Agustus lalu.
Keberhasilan tersebut membuat beberapa pejabat mengklaim Asy Syabaab berada di kaki terakhirnya. Namun, para ahli telah memperingatkan bahwa kelompok itu telah didorong keluar dari kota-kota besar sebelumnya hanya untuk berkumpul kembali dan merebut kembali daerah-daerah yang tidak dapat ditahan oleh tentara.
“Make or break bukan dalam fase ofensif, tetapi dalam segala hal yang datang setelah itu,” kata Omar Mahmood, analis senior International Crisis Group untuk Afrika Timur. “Asy Syabaab jelas berada di bawah tekanan tetapi mereka memainkan permainan yang panjang.”
Kelompok tersebut menanggapi tekanan militer dengan serangkaian serangan besar-besaran di ibu kota Mogadishu dan kota-kota lain, termasuk bom mobil bulan ini yang menewaskan sedikitnya 35 orang.
Hassan Mohamed, seorang mantan perwira militer, mengatakan pemerintah harus mereplikasi kerja samanya dengan milisi berbasis klan di seluruh negeri.
“Asy Syabaab akan musnah jika pemerintah dan klan melancarkan serangan di seluruh negeri pada saat bersamaan,” klaimnya kepada Reuters. (haninmazaya/arrahmah.id)