MOGADISHU (Arrahmah.id) — Enam puluh sembilan militan Asy Syabaab dilaporkan tewas dalam dua operasi militer terpisah di Somalia selatan dan tengah, kata pejabat militer Somalia (19/1/2023)
“Dalam operasi gabungan yang dilakukan oleh Tentara Nasional, milisi klan sekutu, dan mitra internasional di wilayah Shabelle Tengah, setidaknya 49 militan tewas,” kata Brigadir Jenderal Abdullahi Ali Anod, juru bicara Kementerian Pertahanan negara itu, seperti dikutip VOA (19/1).
Anod menyebutkan bahwa operasi gabungan dilakukan pada hari Rabu (18/1) malam.
“Kami meluncurkan serangan mendadak terhadap mereka saat mereka berkumpul kembali di pertanian Sheikh Qasim dekat daerah Dhagahow di bawah desa Hawadley di provinsi Shabelle Tengah,” kata Anod.
Ladang itu, sekitar 60 kilometer sebelah utara Mogadishu, direbut dari kendali Asy Syabaab pada Oktober oleh pasukan pemerintah dan sekutu milisi klan.
Pada hari Selasa, militan Asy Syabaab melancarkan serangan mematikan di pangkalan militer Somalia terdekat, menewaskan sedikitnya tujuh tentara pemerintah, termasuk seorang komandan.
Serangan Asy Syabaab di pangkalan pemerintah terjadi sehari setelah pemerintah mengklaim “kemenangan bersejarah” atas para militan dengan merebut kota-kota pesisir yang strategis, termasuk Harardhere, yang pernah menjadi pelabuhan operasi utama bagi perompak yang membajak kapal di laut.
Dalam operasi terpisah, sedikitnya 20 militan Asy Syabaab tewas dan lainnya cedera ketika Tentara Nasional Somalia melancarkan serangan pada Kamis (18/1) di pangkalan militer Asy Syabaab di desa Goof-Gadud, 30 kilometer sebelah utara Baidoa, kata pejabat.
“Tentara Nasional melakukan serangan kepada militan. Sedikitnya 20 militan tewas selama operasi itu,” kata Hassan Abdulkadir, menteri kehakiman negara bagian Southwest.
Dia mengatakan komandan senior Asy Syabaab termasuk di antara mereka yang tewas, bersama dengan lima tentara pemerintah. (hanoum/arrahmah.id)