MOGADISHU (Arrahmah.com) – Somalia pada Rabu (11/4/2018) mengumumkan akan mengakhiri kesepakatan pendanaan Uni Emirat Arab (UEA) untuk angkatan bersenjatanya karena hubungan antara kedua negara terus memburuk.
Menteri Pertahanan Muhammad Mursal membuat pengumuman itu dihadapan wartawan sesaat setelah UEA mengecam apa yang mereka sebut sebagai langkah ilegal oleh Somalia untuk merebut 9,6 juta dollar dari sebuah pesawat di bandara Mogadishu pada Ahad lalu.
Kantor berita UEA, WAM mengatakan bahwa angkatan bersenjata Emirat di pesawat ditahan di bawah todongan senjata dan diserang. Abu Dhabi mengatakan uang tunai itu dialokasikan untuk pelatihan dan mendukung tentara Somalia, lansir Al Araby pada Kamis (12/4).
“UEA menyesalkan pelanggaran hukum dan norma internasional ini pada saat UEA telah memberi segala macam dukungan politik, ekonomi, militer, dan kemanusiaan dalam kondisi paling gelap untuk membangun keamanan dan stabilitas di Somalia,” ujar kementerian luar negeri.
Pemerintah Somalia telah menepis laporan tersebut dan mengatakan uang tunai itu disita setelah duta besar Uni Emirat Arab menolak untuk membiarkan tas tanpa tanda itu dipindai.
Pernyataan kementerian keamanan mengatakan Mogadishu meluncurkan penyelidikan mengapa dana itu diselundupkan ke negara itu.
Uang tunai sebesar 9,6 juta dollar disimpan di bank sentral Somalia sambil menunggu hasil investigasi resmi, menurut laporan VOA.
Menteri Pertahanan Somalia mengatakan semua pasukan Somalia yang dilatih UEA akan diintegrasikan ke dalam unit tentara.
“Adalah tugas kami sebagai pemerintah untuk memastikan gaji bagi tentara kami,” klaimnya.
Para pejabat militer telah lama mengklaim pasukan yang dilatih UEA menerima perintah dari penasihat Emirat daripada pemerintah Somalia.
Hubungan antara Somalia dan UEA telah memburuk sejak negara Teluk kaya minyak itu mengoperasikan pelabuhan utama di Somaliland tahun lalu. UEA juga telah mengundang pejabat Somaliland untuk kunjungan kenegaraan dan membangun pangkalan militer di sana, yang diklaim oleh pejabat Somalia bahwa negara itu sedang bergerak ke arah pengakuan kemerdekaan Somaliland.
Somaliland terletak di daerah strategis Bab Al-Mandeb dan sebuah pangkalan militer di sana akan memungkinkan UEA untuk melindungi kepentingan pelayarannya di Teluk Aden.
Somaliland juga terletak di seberang Yaman, membuat pangkalan militer tersebut berguna bagi UEA yang merupakan bagian dari koalisi pimpinan Saudi yang memerangi teroris Syiah Houtsi di Yaman. (haninmazaya/arrahmah.com)