JAKARTA (Arrahmah.com) – Senior Official Meeting (SOM) atau pertemuan para pejabat tinggi Konferensi Asia-Afrika (KAA) 2015 menyepakati deklarasi dukungan kemerdekaan Negara Palestina, untuk kemudian diputuskan pada pertemuan kepala negara atau kepala pemerintahan dua benua ini.
“Pembasahan deklarasi dukungan bagi kemerdekaan Palestina lebih cepat selesai karena praktis tidak ada penambahan isu-isu baru,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha di Jakarta, Ahad (19/4/2015) dikutip dari ROL.
Menurut Arramanatha, hari pertama SOM membahas tiga dokumen utama KAA yaitu Bandung Message, deklarasi penyegaran kembalia kemitraan strategis baru Asia Afrika (Declaration of Re-invigorating New Asia Africa Strategic Partnership), dan Deklarasi Palestina.
Dia menjelaskan, tidak ada tambahan isu dalam soal kemerdekaan Palestina, kecuali perubahan dua kalimat.
“Semua setuju (kemerdekaan) Palestina, tidak ada yang keberatan, karena dukungan itu sesungguhnya sudah ada sejak lama,” ujarnya.
Saat ini pada KAA 2015, tambah Arrmanatha, negara-negara Asia-Afrika kembali menekankan dukungan kemerdekaan Palestina.
Namun aspek penting yang justru lebih nyata dibahas adalah komitmen Asia-Afrika untuk membantu Palestina dalam mempersiapkan diri saat sudah merdeka.
“Mereka butuh sesuatu agar mampu menjalankan pemerintahan. Bantuan itu yang perlu diberikan,” tegas dia.
Pembahasan Bandung Message dan deklarasi kemitraan strategis Asia-Afrika memakan waktu sedikit lebih lama karena ada beberapa usul baru.
“Bandung Message ada dua paragraf yang harus dibahas kembali, sedangkan Re-invigorating New Asia Africa Strategic Partnership tiga paragraf,” ujarnya.
Pembahasan lebih lanjut soal penajaman pada butir-butir kesepakatan terkait isu pariwisata dan kalimat baru dekolonisasi. (azm/arrahmah.com)